Piagam penghargaan ini diterima langsung oleh perwakilan keluarga Ahmad Syafii Maarif yang langsung hadir dari Jakarta yaitu Dr. Asmul Khairi.
Mengutip Top Sumbar, penghargaan ini berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor: 430/715/2022 yang ditandatangani oleh Mahyeldi, piagam diserahkan bertepatan dengan Hari Jadi Propinsi Sumatera Barat ke-77.
Anugerah Kebudayaan ini diberikan kepada Ahmad Syafii Maarif atas dedikasinya di bidang kebudayaan.
Wakil Gubernur Sumbar Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, IPM, ASEAN. Eng Datuak Rajo Pasisia Alam menyerahkan langsung piagam penghargaan kepada keluarga Ahmad Syafii Maarif bertempat di Panggung Utama Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Propinsi Sumbar pada Sabtu malam.
Sebelumnya Sabtu siang bertempat di Ruang Sidang Paripurna DPRD Propinsi Sumbar keluarga Ahmad Syafii Maarif juga mengikuti puncak peringatan Hari Jadi Propinsi Sumbar ke-77 yang dihadiri pula oleh mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Bersama Ahmad Syafii Maarif juga diberikan penghargaan kepada Arby Samah, Rustam Anwar, Asrul Datuak Kodo, Adri Sandra, Ketua Komunitas Intro, dan Ketua Sanggar Seni Binuang Sakti.
Anugerah Kebudayaan dari Gubernur Sumbar ditujukan kepada maestro, pelaku serta komunitas seni dan budaya yang telah berkontribusi untuk Sumatera Barat selama ini.
Ahmad Syafii Maarif yang lahir di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung pada 31 Mei 1935 adalah tokoh nasional yang pernah menjadi Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah dan wafat di Yogyakarta pada Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 Wib.
Presiden Joko Widodo yang turut serta menyalatkan jenazah Ahmad Syafii Maarif di Mesjid Gede, Keraton Yogyakarta menghantarkan langsung menuju mobil jenazah yang menghantarkan almarhum ke Pemakaman Husnul Khatimah, Kulonprogo, Yogyakarta pada hari ini juga.
Bersama Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) pada Senin (19/9), Pemda Kabupaten Sijunjung telah meresmikan Museum Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif di Calau, Nagari Sumpur Kudus Selatan.
Direncanakan pada Oktober 2022 ini di Yogyakarta pun akan diresmikan “Serambi Buya Syafii Maarif” demikian keterangan Deni Asy’ari selaku Direktur PT. Syarikat Cahaya Media beberapa waktu lalu.
Disamping aktif di Muhammadiyah hingga akhir hayatnya, Ahmad Syafii Maarif juga dikenal sebagai dosen, jurnalis, aktivis, sejarawan, ulama, cendekiawan, dan negarawan.
Berbagai julukan juga diberikan kepada Ahmad Syafii Maarif semasa hidupnya, mulai dari 3 Pendekar Dari Chicago, Buya, Cendekiawan Muslim, Muadzin Bangsa, hingga Guru Bangsa.
Sebagai penulis produktif, semenjak 1975 hingga 2021 tercatat tak kurang dari 15 karya tulis yang telah dibukukan Ahmad Syafii Maarif.
Pada 2008, Ahmad Syafii Maarif juga menerima penghargaan Ramon Magsaysay dari Pemerintah Filipina.
Berbagai profesi pun pernah digeluti oleh Buya, demikian Ahmad Syafii Maarif akrab disapa, mulai dari guru ngaji, pelayan toko kain, berdagang, guru honorer, anggota PWI hingga Redaktur Suara Muhammadiyah.
Di Kampus UMSB telah berdiri sebuah gedung Auditorium Ahmad Syafii Maarif sebagai bentuk penghormatan kepada beliau.
Di Muaro Sijunjung juga telah dibangun Gedung Dakwah Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif (GDM-ASM) sebagai kantornya Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) sekaligus menjadi lokasi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) nantinya. (Gun)