Mahasiswa Teknik UMP Ciptakan Inovasi Bio-Leather Ramah Lingkungan

Mahasiswa Teknik UMP Ciptakan Inovasi Bio-Leather Ramah Lingkungan

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-K) 2022 berhasil menciptakan inovasi Bio Leather dari bahan pelepah pisang.

Tim yang diketuai oleh Rizal Fathurahman dengan anggota Melia Nanda Rohyani, Dannia Pramesti Regita Cahyani, serta Nabila Rayhan Samsudin itu di bawah bimbingan Cremonia Ayu Novitasari, S.T., M.T.

Ketua Tim Rizal Fathurahman mengatakan, sebelum mencoba dalam kegiatan PKM 2022, tim yang kerap dikenal dengan Mustav & Co telah mengembangkan inovasi tersebut sejak awal tahun 2021. Menurutnya, sempat diikutkan dalam beberapa event kewirausahaan, salah satunya AKI (Apresiasi Kreasi Indonesia) 2021 di Semarang.

“Berawal dari tetangga yang sering mengolah eceng gondok untuk dijadikan tambang, karena sekarang ecenggondok sudah mulai habis, kami berencana ganti ke bahan pelepah pisang. Serat fiber dianyam kemudian dijadikan tas dan fesyen lainnya. Sedangkan fiber atau buburnya kami buat menjadi Banana Leather (Bio Leather),” katanya.

Rizal dan tim berencana untuk fokus dalam pengembangan dan pemasaran inovasi tersebut melalui kerja sama dengan para pengrajin, bahkan saat ini sudah dalam tahap negosiasi untuk ekspor ke mancanegara.

“Untuk saat ini sedang di tahap pelatihan bersama PT Solusi Bangun Indonesia. Produksi dari awal hingga produk jadi akan dikerjakan di Cilacap. Untuk pemasaran kami fokuskan ke kota besar seperti Yogyakarta dan Bali. Kemudian untuk ekspor ke Dubai masih di tahap negosiasi harga,” sambungnya.

Lebih lanjut, Rizal juga memiliki keyakinan bahwa teman-teman di luar sana, khususnya mahasiswa UMP, bisa menciptakan sesuatu asalkan mampu melihat potensi dan berani bersaing.

“Kita jangan hanya belajar sesuai dengan jurusan saja, kita juga bisa melihat potensi sumber daya alam yang ada di sekitar, karena itu mungkin bisa jadi kesempatan bahkan ladang penghasilan untuk ke depannya. Dari pengalaman saya di era sekarang, persaingan yang sangat ketat menuntut kita juga harus multitalenta,” pungkasnya. (zah/tgr)

Exit mobile version