GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Setelah Launching Semarak Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke 48 dengan berbagai macam kegiatan yaitu jalan sehat, lomba mewarnai untuk ana TK, SD/MI, Lomba Ranking 1 untuk anak SMP/Mts, SMA/MA dan Lomba Ice Breaking yang dilaksanakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo yang dilaksanakan pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Gorontalo melaksanakan semarak Muktamar dengan kegiatan Tablig Akbar sebagai Syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berlangsung di Aula Auditorium Masjid Darul Arqam Kota Gorontalo (2/10/2022).
Direktur Pondok Pesantren At Tanwir Ust Eko Setiawan sebagai penceramah dan pemberi kuliah membahas tema Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 di Solo Surakarta.
” Adapun tema Muktamar 48 Muhammadiyah Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta dimana Muhammadiyah lahir sebelum Indonesia merdeka, Muhammad Darwis atau KH. Ahmad Dahlan adalah keturunan Habib atau sanadnya tersambung keturunan Rasulullah SAW,” ucapnya.
Ahmad Dahlan dalam berdakwah lewat pendidikan, maka konsep sekolah atau madrasah dengan menggunakan meja, kursi dan papan tulis adalah gagasan dan konsep beliau, itu semua untuk mencerdaskan anak – anak bangsa pada saat itu.
Jadi dari dulu Muhammadiyah memajukan Indonesia lewat pendidikan, kesehatan dan sosial, dan sebagai gerakan pencerahan, Muhammadiyah akan terus berbuat untuk Indonesia bahkan Muhammadiyah sudah ada di luar negeri.
“Kalau tema Muktamar Aisyiyah 48 yaitu Perempuan Berkemajuan Pencerahan Peradaban Bangsa. Sebelum Islam hadir perempuan dianggap hina dan tidak sedikit dari mereka jika dapat bayi perempuan dikubur hidup – hidup, dan setelah Islam hadir harkat dan kedudukan perempuan sangat dihormati,” ucapnya.
Posisi perempuan setara dengan laki – laki , termasuk beraktifitas bisa diluar. Jadi Muhammadiyah itu memberikan pemahaman bahwa perempuan bisa bekerja di luar rumah asal sesuai dengan fitrahnya
Masa depan generasi Islam tergantung orang tuanya termasuk peran ibu ada disana.
Alhamdulillah Ibu – ibu Aisyiyah sebagai pelopor berdirinya Kampus di Indonesia, tidak ada organisasi perempuan selain Aisyiyah, demi mencerdaskan anak bangsa,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua PDM Kota Gorontalo Dr. Arfan A.Tilome dalam sambutannya menyampaikan setelah kemarin dilaunching oleh PWM yang ditandai dengan jalan sehat yang diikuti oleh ribuan warga Muhammadiyah, cukup meriah dan sukses,” tegasnya.
Untuk PDM dan Aisyiyah Kota Goronralo kegiatan Tablig Akbar ini bagian dari Syiar Muktamar dan Insha Allah Ahad depan 9 Oktober Dakwah Wisata di Pantai Taludaa Bone Bolango juga bagian dari Syiar Muktamar.
Kalau penceramah tadi menjelaskan makna tema, maka saya sedikit menjelaskan makna logo Muktamar Muhammadiyah yaitu Gulungan sebagai pembuka dan penutup pagelaran Wayang, ada pancaran sinar matahari dan bulatan alam semesta menandakan Muhammadiyah sudah berkembang tidak hanya di Indonesia tapi sudah tersebar dipenjuru alam semesta dengan hadirnya pimpinan cabang istimewa di luar negeri sudah 28 cabang, ada angka arab 4 dan 8 yang menandakan Muktamar yang ke 48.
Inilah spirit Muktamar Muhammadiyah memajukan Indonesia mencerahkan semesta.
Logo Muktamar Aisyiyah, ada gambar motif batik khas Surakarta yang hanya dipakai disaat upacara adat oleh mempelai wanita, kemudian didalam lingkaran batik ada bunga matahari, sebagai simbol pencerahan, dan dibawah bunga matahari ada gambar sungai, atau bengawan solo.
Simbol sungai selalu mengalir agar dakwah Aisyiyah terus menerus dan bisa dirasakan sampai ranting, itulah makna logo Muktamar Aisyiyah 48,” tutupnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PWM Gorontalo Dr. Sabara Karim Ngou, Ketua PWA Gorontalo Prof. Dr. Moon Hidayati Otoluwa, Rektor UMGO Prof Dr. Abd. Kadim Masaong, Wakil Rektor III UMGO Dr. Apris Ara Tilome, Pengurus PWM, PDM dan jamaah kuliah subuh. (Jay/Riz)