DEPOK, Suara Muhammadiyah – Berlokasi di Masjid Al-Muiz, Komplek Perguruan Al-Azhar Grand Depok City (GDC), pada Ahad (2/10) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) GDC menggelar Pengajian dengan penceramah Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pengajian yang dihadiri oleh sekitar 200 orang tersebut, Abdul Mu’ti menyampaikan tentang beberapa kriteria pemimpin islami, di antaranya ahli, syaja’ah (berani), dan fathonah (melebihi cerdas).
Menurut Mu’ti yang juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, fungsi pemimpin itu paling tidak ada 2, sebagai imam dan sebagai amir. “Pemimpin itu memiliki dua makna utama, imam dan juga amir. Tidak semua pemimpin bisa menjadi keduanya. Ada yang hanya bisa dan pantas menjadi amir, tetapi tidak sebagai imam, atau sebaliknya. Maka di beberapa negara, fungsi ini dipisah. Misal di beberapa kerajaan di Malaysia, ada raja dan ada mufti. Raja sebagai amir, mufti sebagai imam.”
Merespon dua momentum besar, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di internal warga persyarikatan, maupun Pemilu 2024 yang sudah dekat, Mu’ti berpesan untuk memperhatikan benar kriteria pemimpin yang akan dipilih nantinya. “Mencari pemimpin yang ideal itu memang tidak mudah. Namun harus benar-benar diperhatikan. Apakah kriteria-kriteria seperti ahli, syaja’ah, maupun fathonah itu dimiliki oleh sang calon?.”
Dalam pengajian yang digelar sebagai bagian dari semarak Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 itu, hadir beberapa tokoh di antaranya Sekretaris PDM Kota Depok Ali Wartadinata, Ketua PCM Sukmajaya Muhammad Fikri, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah sekaligus Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah Faiz Rafdhi, Ketua STIE Muhammadiyah Jakarta Lela Nurlela Wati, dan sebagainya. Sebagai apresiasi kehadiran, para tamu undangan diberikan buku Guyon Maton, Lucu Bermutu Ala Muhammadiyyin karya Mu’ti yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu.
Ketua PRM GDC, Muhammad Raihan, menyampaikan selain memang dalam rangkaian semarak Muktamar, Pengajian Akbar ini merupakan program rutin PRM GDC yang diadakan sebagai bagian dari strategi dakwah di urban. “Mengingat posisi ranting kami yang ada di Grand Depok City, salah satu lokasi pusat pemerintahan di Kota Depok, perlu sekali mengadakan gelaran yang menghadirkan tokoh nasional agar syiar Muhammadiyah makin dikenal luas.”, jelasnya.
Raihan yang juga Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Saintek Muhammadiyah ini mengatakan gelaran akbar rencananya akan rutin digelar setiap tiga bulan sekali. Ia berharap, Muhammadiyah di GDC dapat semakin dikenal luas dan semakin mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat umum. (RF/Riz)