Target Akreditasi Institusi Unggul, Unismuh juga Incar Sertifikat ISO 9001

Target Akreditasi Institusi Unggul, Unismuh juga Incar Sertifikat ISO 9001

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Sertifikat ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen mutu yang berorientasi pada manajemen risiko dan peluang dalam pengendalian mutu pelayanan. Hal ini berguna untuk menjaga peningkatan mutu pendidikan tetap berkelanjutan sehingga dapat terpenuhi kebutuhan lulusan yang terampil dan siap kerja.

Lembaga pendidikan juga senantiasa bersaing meningkatkan mutu pendidikan guna menciptakan lulusan yang berkualitas dan siap kerja. Penjaminan mutu pendidikan tinggi dilakukan melalui proses akreditasi perguruan tinggi yang dilakukan oleh BAN-PT.

Sedangkan untuk memastikan peningkatan mutu pendidikan juga proses bisnisnya sesuai dengan visi misi yang sudah dicanangkan, maka dibutuhkan sistem manajemen mutu yang diakui dunia internasional, salah satunya melalui pencapaian Sertifikat ISO 9001.

Hal itu disampaikan Pengurus Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Dr Nuryakin, saat tampil sebagai narasumber dalam Sosialisasi ISO 9001 di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Ia menyampaikan materi tersebut bersama Winny Setyonugroho PhD, dari Lembaga Sistem Informasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Acara sosialisasi itu dirangkaikan dengan kegiatan pendampingan jabatan fungsional dan publikasi ilmiah, Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum Outcome Based Education (OBE), dan Decision Support System (DSS) Unismuh Makassar.

Beberapa kegiatan ini disampingi langsung oleh Tim yang dipimpin Guru Besar UMY Prof Achmad Nurmandi. Kegiatan bakal digelar selama dua hari, Rabu-Kamis, 5-6 Oktober 2022.

Acara pembukaan dihelat di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Rabu 5 Oktober 2022.

Apresiasi Rektor

Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Bimtek yang telah dilakukan sebelumnya. “Bimteknya sebenarnya sudah selesai, sekarang kita mau lakukan monev, apa yang telah dilakukan,” ungkapnya.

Prof Ambo mengapresiasi ketekunan Prof Nurmandi dan tim, yang ingin melihat Unismuh Makassar terus menunjukkan kemajuan.

“Alhamdulillah, sudah dilakukan pendampingan agar bisa menjadi guru besar. Prof Nurmandi sudah mendampingi dalam publikasi ilmiah, menulis jurnal,” jelas Prof Ambo Asse.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini DSS yang dibuat Unismuh sudah rampung 70%. “Tambahan dalam Bimtek kali ini yakni Sosialisasi ISO 9001,” ujar Prof Ambo Asse.

Nakhoda Unismuh ini menyebut, proses internasionalisasi di kampusnya telah dimulai oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Saat ini FKIK lagi mempersiapkan akreditasi komite etik penelitian Kesehatan di FERCAP, dan akreditasi ASIIN untuk prodi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter.

Perampungan Kurikulum OBE

Sementara itu, Prof Achmad Nurmandi, dalam sambutannya di Pembukaan Bimtek, menegaskan agar Kurikulum OBE sudah bisa diterapkan semester genap mendatang.

“Kalau bisa sudah dirampungkan hingga Rencana Pembelajaran Semester (RPS), paling tidak untuk mata kuliah yang diajarkan semester depan. Jadi nanti bukan Bimtek lagi, tapi audit pelaksanaan,” ungkapnya.

Menurut Prof Nurmandi, lembaga akreditasi internasional saat ini, seperti ASIIN dan FIBAA menjadikan kurikulum OBE sebagai salah satu indikator penilaian.

Terkait dengan sosialisasi sertifikat ISO, kata Nurmandi, didasari dari hasil diskusi dengan Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unismuh Dr Burhanuddin.

“Hasil diskusi kami, Unismuh belum punya sertifkat penjaminan mutu selain dari BAN-PT, makanya kita dorong agar Unismuh bisa dapat sertifikat ISO-9001. Hal ini bisa menambah bobot penilaian akreditasi, selain laporan audit keuangan” jelasnya.

Prof Nurmandi juga menyinggung pendampingan jabatan fungsional menuju Lektor Kepala dan Guru Besar.

“Kalau pendampingan sebelumnya, sudah berhasil terkirim 1 Calon Guru Besar dan Empat Calon Lektor Kepala. Semoga setelah bimtek hari ini, bisa bertambah lagi,” ungkapnya.

Meski demikian, Prof Nurmandi mengakui bahwa menulis artikel, bukan hal yang bisa langsung sekali jadi. “Makanya kami datang monev, untuk melihat kendala yang dihadapi,” ungkap Wakil Rektor UMY ini.

Kegiatan ini diikuti Pimpinan Universitas, Fakultas dan Prodi se-Unismuh, serta badan dan lembaga yang terkait. Para dosen yang menyiapkan diri menuju Lektor Kepala dan Guru Besar juga mengikuti acara ini dengan antusias. (Riz)

Exit mobile version