BANDA ACEH Suara Muhammadiyah – Sabtu 1 Oktober 2022, Ashabul Kahfi Islamic Centre (AKIC) Sydney, Australia telah menandatangi Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia. Acara penandatangan MoA ini dilakukan disela-sela pelaksanaan seminar internasional kedua Islamic Economics, Finance and Technology Australia (IEFTAR 2022).
Nota kesepakatan (MoA) antara kedua institusi ini, ditandatangani oleh Dr. Teuku Chalidin Yacob, M.A., JP sebagai pendiri Ashabul Kahfi Islamic Centre (AKIC) Sydney dan dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala (FEB-USK) Prof. Dr. Faisal, S.E., M.Si, M.A.
Sedangkan untuk realisasi pelaksanaan MoA tersebut dituangkan kedalam dokumen Implementation Agreement (IA), dimana dokumen ini ditandatangani oleh ketua jurusan Akuntansi Dr. Heru Fahlevi, S.E., M.Sc. dan Dr. Teuku Aulia Geumpana, B.IT, M.Sc. sebagai program chair pelaksana IEFTAR 2022.
Penandatangan kedua dokumen tersebut dilaksanakan di Gedung Greenacre Citizen Centre, tempat pelaksanaan IEFTAR 2022 pada hari Sabtu, 1/10/2022, dimana penyerahannya diwakili oleh Dr. Ratna Mulyany, BACC., MSACC yang pada saat itu juga menjadi pembicara utama pada acara seminar internasional IEFTAR 2022.
MoA ini berdurasi 5 tahun dengan fokus kegiatan pada kerjasama di bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya pelaksanaan traning dan seminar dengan topik yang disepakati.
AKIC merupakan organisasi edukasi nirlaba di Australia yang didirikan sejak tahun 1998 di Wiley Park, Sydney. Sejumlah program dakwah, tarbiyah dan ibadah AKIC bertujuan untuk meningkatkan literasi pendidikan Islam bagi umat Islam di Australia.
FEB USK sebagai salah satu fakultas favorit di USK, akan menjadi mitra riset dan pengabdian kepada masyarakat AKIC khususnya pada bidang pendidikan akuntabilitas dan tata kelola organisasi keislaman yang menjadi salah satu program kerja utama AKIC dalam mengedukasi komunitas Islam di Australia dan di Sydney pada khususnya. (HFS/Riz)