BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Dadang Kahmad MSi mengatakan bahwa mahasiswa itu harus seperti kumbang yang selalu mencari sesuatu yang baik-baik saja.
Prof Dadang Kahmad juga dengan tegas menyampaikan bahwa mahasiswa jangan seperti lalat yang hanya mencari sesuatu yang kotor.
“Saya selalu mengatakan kepada para mahasiswa, jadilah seperti kumbang, jangan seperti lalat. Kalau Anda jadi lalat, misalnya, ketika di media sosial, maka akan mencari (konten) yang kotor-kotor yang akan merusak diri Anda sendiri,” tuturnya saat memberikan sambutan pembuka kuliah umum di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Kamis 06 Oktober 2022.
Lalat kalau ditunjukkan bahwa bunga itu harum, kata Ketua BPH UM Bandung ini, justru mereka tidak akan mau. Mereka akan tetap mencari kotoran-kotoran yang bau. Itulah pekerjaan lalat.
Oleh karena itu, Prof Dadang Kahmad mengatakan bahwa andai mahasiswa seperti lalat, kalau di media sosial, hanya mencari konten-konten yang membahayakan dan merusa diri sendiri.
“Maka dari itu, mahasiswa harus seperti kumbang yang selalu mencari bunga, madu, dan sesuatu hal yang indah dan bermanfaat. Ketika di media sosial pun, mahasiswa yang seperti kumbang, hanya mencari konten-konten yang baik dan bermanfaat,” tuturnya.
Guru besar sosiologi agama ini mengapresiasi langkah-langkah UM Bandung yang banyak menggelar kegiatan positif. Salah satunya kuliah umum yang mengangkat tema “Fenomena Pornografi dan Penyimpangan Seksual di Kalangan Generasi Muda Indonesia” ini.
Orang cerdas
Prof Dadang Kahmad mengatakan bahwa para narasumber dalam kuliah umum ini akan memberikan pembinaan kepada mahasiswa untuk menjadi seperti kumbang itu. Yakni agar mampu membedakan mana yang bermanfaat dan mana hal yang tidak bermanfaat.
Prof Dadang Kahmad mengutip sabda Rasulullah SAW bahwa orang yang cerdas itu adalah orang yang bisa membedakan mana hal yang bermanfaat untuk dirinya dan mana yang tidak.
“Kalau Anda cerdas, hebat, punya kemampuan nalar yang tinggi, mestinya menghindari dan menjauhi itu (konten-konten yang kotor). Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan UM Bandung seperti ini,” tutunya.
Adanya kegiatan-kegiatan positif seperti kuliah umum ini, kata Prof Dadang Kahmad, merupakan upaya menyelamatkan para generasi muda dari pengaruh negatif pesatnya kemajuan zaman saat ini yang begitu luar biasa.
Prof Dadang Kahmad menjelaskan bahwa Muhammadiyah saat ini punya 171 kampus dengan sekitar 580.000 lebih mahasiswa. Semua itu merupakan potensi yang sangat luar bisa.
“Namun, bagaimana pun kondisi kita saat ini, maka kita optimis bahwa pembinaan hari ini akan sangat berpengaruh positif terhadap anak-anak kita ke depan,” tandasnya.
Kuliah umum ini sukses terselenggara atas kerja sama Pusat Kajian Kepemimpinan dan SMD serta Pusat Kajian Perlindungan Perempuan dan Anak UM Bandung.
Hadir sebagai pembicara yakni Hainah Ellydar Risman, Pukovisa Prawiroharjo, dan Dewi Inong Irana. Lalu yang bertindak sebagai moderator yakni Pujo Laksono dan Vina Lusiana. (FA)