PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah – Ternyata dua tahun pandemi Muhammadiyah aisyiyah bukan berhenti kegiatan. Masa pandemi selama dua tahun ini dimanfaatkan untuk membangun gedung – gedung keunggulan Muhammadiyah dan Aisyiyah termasuk RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya pada Jumat (7/10/2022).
Peresmian ini dihadiri oleh ketua Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, Prof. Dr. Ahmad Syar’I, M.Pd, Sekretaris Wilayah Muhammadiyah Kalimantan tengah, H.M. Zuhri, S.HI, M.Pd.I: Sekretaris BPH RS Drs. H. Mulyono, M.Pd.I: Ketua MPKU, dr. Darmo Sumitro, Sp.B. wakil direktur yanmed, dr. Sulistyaningsih, Sp. KK: Wakil Umum dan keuangan, Dr. H. Jairi, M.Pd: serta para dokter Spesialis, dokter umum dan kepala bagian serta perwakilan ruangan.
Prof. Dr. Ahmad Syar’I, M.Pd selaku ketua Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah memberikan apresiasi yang tinggi dari keinginannya yang besar mengahadiri kegiatan peresmian di tengah jadwal yang lumayan padat.
“Kenapa saya bela-belain kesini, karena ini wujud rasa bangga saya, mengapa Muhammadiyah disebut sebagai pergerakan karena amal usaha dari pergerakan ini adalah dunia pendidikan dan kesehatan dua sector yang luar biasa penting,” ujarnya sambut tepuk tangan dari hadirin.
Ini merupakan momen yang istimewa karena dengan adanya ruangan baru ini yaitu ruangan Madinah dapat memenuhi kebutuhan dan layanan bagi masyarakat yang hasilnya nyata dinikmati dan dirasakan masyarakat.
Serta mempunyai ciri khas dalam proses layanan yang diberikan kepada masyarakat (pasien dan keluarga) benar – benar tulus, ikhlas dalam proses penyembuhan selama dalam perawatan di RS Ini.
Dalam laporanya, Direktur RS Islam PKU Muhammadiyah Palangkaraya, dr. Lia Indriana menyampaikan bahwa pembangunan gedung ranap madinah yang terdiri dari delapan ruangan diantaranya satu Paviliun, satu VVIP dan lima VIP ini merupakan sebuah kesyukuran langkah nyata dan iktiar yang sungguh-sungguh dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Terutama di kota Palangkaraya dan secara umum untuk masyarakat Kalimantan Tengah dalam bidang kesehatan yang awalnya hanyalah sebuah Mushola kecil yang telah dirombak menjadi gedung yang terdiri tiga lantai diantara gedung mina/Perinatologi, ruangan madinah dan masjid. (Fitriani/Riz)