Abdul Mu’ti: Indonesia sedang Demam Muhammadiyah. Ada apa?
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Kegiatan ke 5 dari 16 rangkaian Syiar Muktamar Muhammadiyah ‘Aisyiah ke-48 oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta yakni Tabligh Akbar telah selesai dilakukan pada Ahad (9/10) pagi tadi, dengan mengundang pembicara Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed., selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Acara yang diadakan di Masjid Islamic Center Kampus 4 Universitas Ahmd Dahlan telah berhasil menarik banyak atensi jama’ah, terlihat dari banyaknya jama’ah yang hadir memenuhi Islamic Center, sampai hampir meluber keluar gedung.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Kota Yogyakarta, Drs H Akhid Widi Rahmanto mengungkapkan ucapan Terimakasih nya kepada Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed., dan para hadirin yang berkenan hadir mengikuti Tabligh Akbar, walapun Jogja sedang dilanda hujan gerimis sedari subuh tadi.
“Ini sudah masuk agenda ke 5 dari 16 agenda, terimakasih untuk para jama’ah yang telah datang menyemarakkan Syiar Muktamar kali ini, kedepannya tetap harus Tholabul Ilmi, menuntut ilmu,” ungkapnya.
Memasuki acara inti, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed., mengutarakan kebahagiaannya berada di Jogja. Hal itu dikarenakan dari sinilah Muhammadiyah lahir sebagai gerakan yang membawa spirit kemajuan dimana spirit ini tidak hanya berhenti sampai di kota ini, namun juga melebar mendunia, paling tidak di 28 negara di dunia.
Abdul Mu’ti juga berucap penuh kekaguman terhadap Muhammadiyah dalam beberapa bulan terakhir sebelum menyambut Muktamar. “Indonesia menurut bahasa saya, seperti sedang demam Muhammadiyah. Karena syiar muktamar sedang diselenggarakan di berbagai tempat, di mana tidak hanya euforianya yang terasa namun juga manfaatnya bagi masyarakat luas,” ucapnya.
Dalam menyukseskan muktamar, warga Muhammadiyah tetap memiliki spirit dan ghiroh yang besar untuk bergembira menyambutnya, meskipun sebelumnya terkendala Covid-19 selama 2 tahun. Tapi nyatanya Muhammadiyah tetap aktif melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Abdul Mu’ti menjelaskan Muhammadiyah saat itu hadir sebagai institusi yang membantu menyelesaikan masalah selama covid-19 berlangsung maupun pasca covid-19 lewat berbagai amal usahanya.
Kaitannya dengan Amal Sholeh, Ahmad Dahlan sebelumnya telah melakukan reinterpretasi amal sholeh dan mentransformasikan sebagai sebuah gerakan yang menghasilkan amal usaha muhammadiyah saat ini. Amal sholeh dan iman inilah yang menjadi bagian dari spirit pembaharuan Muhammadiyah.
Terkait dengan Muktamar, Abdul Mu’ti mengungkap, besok,diprediksi yang akan hadir dalam acara tersebut, antara 2-3 juta orang. Dirinya juga menghimbau untuk nantinya semua warga Muhammadiyah mewujudkan Muktamar yang berkeadaban dan yang bersih.
“Bersih disini yaitu bersih lingkungannya, bersih dari money politik dan bersih dari intrik,” jelasnya. (Arina/Riz)