LANGKAT, Suara Muhammadiyah – Plt Bupati Langkat Syah Afandin SH menegaskan komitmennya untuk mengawal kelangsungan dan perkembangan pesantren di Kabupaten Langkat. Kabupaten yang pernah jaya dan melahirkan banyak ulama terkemuka itu, saat ini memiliki 44 pondok pesantren, salah satunya adalah Pesantren Modern Muhamamdiyah Kwalamadu.
Penegasan Plt Bupati Langkat itu disampaikan Syah Afandin dihadapan pimpinan pesantren yang berasal dari 44 pondok. Silaturrahim pimpinan pesantren itu menjadi forum sinergi pimpinan pesantren untuk saling bertukar informasi dan saling membangun. Diharapkan dengan forum ini akan muncul ide kreatif bagi kemajuan pesantren.
Pertemuan pimpinan pesantren yang dihadiri Bupati Langkat Syah Afandin, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Dr. Muhammad Qorib MA, Sekretaris dan Wakil Irwan Syahputra MA dan Mutholib MM, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kab. Langkat H. Suparliadi, MA.
Pesantren Muhamamdiyah Kwalamadu menjadi tuan rumah. Bersamaan dengan pertemuan itu, dilakukan peluncuran majalah ( risalah ) Ma’hadmu, satu karya literasi dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin mengatakan, Langkat itu gudangnya ulama. Lihat banyaknya ulama yang lahir di Basilam, Tanjung Pura dan Stabat. Itu semua karunia Allah untuk bumi Langkat. Untuk itu, mari kita perbaharui keberagamaan kita. Jangan jauhi Allah, Jangan sombong, agar Allah mencurahkan karunia dan rahmatnya.
Syah Afandin, putra Pangkalan Brandan dan adik dari Syamsul Arifin mantan gubernur Sumatera Utara itu, dikenal dekat dengan masyarakat Langkat dan selalu bersahaja. Syah Afandin mengingatkan pimpinan pemerintahan di Langkat untuk bekerja baik untuk kepentingan masyarakat. ” Alhamdulillah, sampai hari ini Langkat dalam kondisi kondusif,” jelasnya mantan ketua DPD PAN Sumut itu.
Terkait kondisi pesantren yang ada di Langkat, Syah Afandin menegaskan harus maju. “Saya tidak mau tau, pesantren di Langkat harus terus maju dan berkembang,” kata Syah.
Pesantren Muhammadiyah Kwalamadu, menjadi salah satu pesantren yang mendapat perhatian Syah Afandin. Saat ia menjadi Wakil Bupati, ia melakukan peletakan batu pertama pembangunan empat lokal ruang belajar yang dirancang bertingkat empat itu. Kini pesantren akan melanjutkan pembangunan di lantai dua. Untuk itu, Syah Afandin menyerahkan wakaf keluarganya sebesar Rp 50 Juta kepada pimpinan Pesantren Kwalamadu.
Pembangunan Tidak Boleh Berhenti
Pada kesempatan itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Sumut Irwan Syahputra MA menyahuti pertemuan pimpinan pesantren di Langkat sebagai satu tradisi yang bagus dalam mendorong pertumbuhan kualitas pendidikan, khususnya pesantren. Irwan Syahputra menjelaskan, Pesantren Muhammadiyah Kwalamadu disiapkan untuk semua, tidak hanya untuk keluarga Muhammadiyah.
“Bagi Muhammadiyah berdirinya Indonesia dan proses pembangunan adalah bagian dari tanggungjawab Muhammadiyah yang tidak boleh berhenti untuk dijaga,” sebut Irwan Syahputra yang juga dosen UIN-Sumatera Utara itu.
Terkait proses pengembangan pesantren Kwalamadu, Irwan Syahputra menyebut akan terus melakukan pengembangan guna menampung banyaknya animo masyarakat untuk mendapat pendidikan di pesantren ini. Dalam waktu dekat pesantren akan menambah fasilitas asrama baik putra maupun putri demikian juga dengan penambahan ruang belajar.
Sementara itu, Mudir Pesantren Kwalamadu Ramdani Lc menjelaskan sekilas perjalanan Pesantren Kwalamadu sejak awal hingga kondisinya saat ini. Kata Ramdani, saat ini pengelolaan pesantren dilakukan langsung oleh PW Muhammadiyah Sumatera Utara dengan pendampingan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
Kepada pimpinan pesantren se-Langkat, Ramdani mengajak untuk terus menguatkan kerjasama, saling berbagi, saling bertukar informasi agar pekembangan pesantren di Langat dapat terus berkembang dengan baik.
Usai berlangsungnya kegiatan silaturrahmi itu dilanjutkan dengan pertemuan khusus pimpinan pesantren dengan Bupati Langkat Syah Afandin. (Syaifulh/Riz)