JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah mengadakan nonton bareng dan diskusi film titir di gedung dakwah PP Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Jum’at (7/10).
Titir merupakan sebuah film karya Pemuda Muhammadiyah Cabang Weleri-Kendal yang sarat akan pesan dakwah. Hal itu digambarkan dengan perjuangan kyai Haji Ahmad Dahlan ketika menjalani proses lika-likunya mendirikan Filantropi tahun 1922.
Sutradara film Titir, Sani Al Kindi mengatakan, film ini adalah sebuah karya seni sekaligus media dakwah dan perkaderan bagi generasi muda muhammadiyah, secara khusus bagi Crew dan Pemain film yang kesemuanya adalah Kader Ortom muhammadiyah cabang weleri.
Film ini mendapatkan sambutan baik dari para seniman dan aktor perfilman tanah air. Diantara mereka ada yang memberikan komentar atas rilis film titir ini. Defi Indiyanto Budiarto mengatakan, “Dunia seni di muhammadiyah begitu menyenangkan, dan asyik juga. Film ini di nantikan oleh wilayah wilayah muhammadiyah di Indonesia. Maka Jangan jenuh bikin film, terus selalu berkarya,” kata Defi.
Mukayat Al Amin berkomentar Film biopic adalah sebuah film yang menceritakan ketokohan dari seseorang di masa lampau yang layak di sajikan dalam sebuah film. “Maka saya mengapresiasi atas film titir produksi kultum sinema yang sudah bisa di sajikan ke public,” tuturnya
Khoirul Muttaqin mengatakan Film ini memberikan kesan spirit filantropi yang luar biasa, bagaimana menghadirkan peran yang mampu memerankan dengan baik. Perlu diapresiasi karena ini bukan persoalan yang mudah apalagi talent-talent merupakan kader kader ortom,” ujarnya.
Selain itu, acara nobar dan diskusi ini juga dihadiri oleh para seniman, tokoh, dosen dan warga persyarikatan yang merindukan hadirnya karya seni dari para kader persyarikatan, diantara mereka hadir, Rektor UMJ Ma’mun Murod, Komisioner LSF Mukayat Al-Amin, Kyai Cepu dan beberapa tokoh lain. (Naufal/Riz)
