PONTIANAK, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka membangun kesadaran hukum di Masyarakat, Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Kalimantan Barat bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah Pontianak melakukan mensosialisasikan pembinaan keluarga sadar hukum.
Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (9/10/2022), bertujuan untuk mengajak masyarakat dalam meningkatkan kesadaran hukum (Sadarkum).
“Sasarannya adalah masyarakat tepian sungai kapuas, kegiatan ini dihadiri oleh 15 warga, 3 dari perwakilan Majelis Hukum dan Ham, serta 1 perwakilan dosen,” tutur Rahma Susanti, MLH Kalimantan Barat.
Dirinya mengungkap, kegitan ini disambut dengan sangat antusias oleh warga sekitar, hal ini terlihat dari banyaknya lertanyaan yang diajukan warga.
“Sinergitas dan kolaborasi seperti ini sangat diharapkan oleh masyarakat sekitar, selain mengurangi tindak kekerasan dalam rumah tangga juga menambah wawasan masyarakat sekitar tentang kepatuhan dan kesadaran hukum,” harapnya.
Sementara itu Hazllina selaku dosen UM Pontianak memaoarkan bahwa kegiatan ini diharapkan membentuk komunitas-komunitas kecil masyarakat sadar hukum dan Pos Bakum mini.
“Sehingga dapat menampung permasalahan-permasalahan yang terjadi dimasyarakat tepian sungai, di mana daerah tepian sungai adalah daerah rawan kekerasan karena rendahnya ekonomi serta tingkat pendididkan,” ungkap Hazlina.
Selain itu kata dia, dengan terjalinnya sinergi program anatara UM Pontianak dengan ‘Aisyiyah akan semakin mempermudah dan memperluas jangkauan dakwah, dan memperkenalkan kepada masyrakat luar tentang gerakan kemuhammadiyahan dan ke- Aisyiyahan sampai ke lapisan masyarakat terkecil.
Bimbinan Pra Nikah
Sebelumnya, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Kalimantan Barat menyelenggarakan bimbingan perkawinan pra nikah bagi usia nikah. Kegiatan ini bertempat di Politkenik ‘Aisyiyah Pontianak, Sabtu (8/10/2022).
Kegiatan ini dihadiri 47 peserta, mereka terdiri dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak fakultas Kesehatan dan Agama Islam, serta 25 Mahasiwi dari Politehnik ‘Aisyiyah Pontianak prodi kebidanan.
Para narasumber yang mengisi acara ini diambil dari unsur Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah serta dari Pimpinan Wilayah.
Rahma Susanti selaku perwakilan dari PWA Kalimantan Barat menuturkan, para narasumber menyajikan materi dengan menyenangkan dan berkwalitas. “Harapannya, semua peserta dapat menerima materi dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam pergaulan dan bekal disaat akan menikah nanti,”ungkapnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Wagiyem selaku ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Kalimanatan Barat.
Dirinya menuturkan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk para remaja yang sudah siap menikah, selain untuk pembekalan sebelum menikah.
“juga sebagai rambu-rambu bagi para remaja dalam pergaulannya, sehingga mengurangi pernikahan dibawah usia, serta mengurangi tingkat kehamilan yang tidak diinginka,”tutur Wagiyem.
Sementara itu Salmah Orbayinah, sebagai narasumber dari PPA juga menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah dan Kementrian Agama bekerja sama terkait memberikan pemahaman terkait perkawinan pra nikah.
“Ini merupakan salah satu bentuk perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan pendidikan untuk para Remaja,”tuturnya.
“Kerja sama ini disambut dengan baik oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sebagai sinergi program anatara Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dengan Kementrian Agama sebagai penguatan pondasi Keluarga Sakinah,”imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Nursahid selaku perwakilan dari pemerintah menyampaikan bahwa Kemenag sangat terbantu dan sangat mengapresiasi program aisyiyah.
Dari semua yang dilatih oleh kemantrian agama kata dia, hanya ‘Aisyiyah yang sudah menyelenggarakan, baik Binwin Catin atau Pranikah.
“Dan semua kegiatannya berjalan dengan baik dan sesui dengan ketentuan Kementrian Agama yaitu pemateri wajib terdata dan pernah dilatih serta bersertifikat oleh kementrian Agama,”ungkapnya.
Dia berharap ‘Asyiyah selalu dapat memberikan pencerahan baik untuk para Catin ataupun untuk para remaja yang siap menikah. (Rahma/Iwan)