YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam Muhammadiyah Jogja Expo #2 pada Satu (8/10) lalu, Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PWM DIY memberikan penghargaan Sanskreet Award kepada beberapa tokoh penggiat budaya dan olahraga di DIY, salah satunya yakni Mustofa W. Hasyim tokoh yang mendapat penghargaan atas konsistensinya dalam berkarya dan bergerak di bidang sastra.
Mustofa mengungkapkan dirinya sangat berterimakasih dan tersanjung atas penghargaan yang disematkan kepadanya. Dirinya juga menghargai pemberian penghargaan ini yang menjadi penyemangat baginya dalam terus berkarya. Mustofa juga sempat menceritakan sedikit pengalamannya ketika berkecimpung di bidang ini.
“Saya menulis Sastra sejak tahun 1970an bersama sastrawan Malioboro, bersama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), Iman Budi Santosa, Slamet Riyadi Sabrawi dkk. Guru sastra kami adalah Umbu Landu Paranggi. Saya menulis puisi, ada 10 judul buku kumpulan puisi saya yang telah diterbitkan. Saya menulis cerpen, ada 3 kumpulan cerpen saya. Saya menulis 15 novel, dan 3 kumpulan esai,” terang Redaktur Senior di Suara Muhammadiyah tersebut.
Sepak terjang Mustofa di Lembaga maupun komunitas-komunitas sastra juga beragam. Dirinya mengaku pernah berada dan aktif menjadi penggerak sastra di Yogyakarta. Diantara komunitas tersebut ialah Kelompok Insani, STSS Sila, Teater Melati, FKI, Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Studio Pertunjukan Sastra Yogyakarta, LSBO PWM DIY dan LSBO PP Muhammadiyah selain juga giat melakukan pelatihan sastra di sekolah, pesantren dan Kampus-kampus di Muhammadiyah.
Terkait dengan kegiatan yang menyongsong Muktamar ke-48, Mustofa berucap dirinya turut Bahagia dan bergembira, termasuk dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh PWM dan PDM dimana selalu ada kegiatan seni budaya yang ditampilkan.
“Kuasailah salah satu bidang seni budaya yang diminati, berkarya dan belajar dengan penuh semangat, berdakwah dengan seni budaya adalah langkah strategis. Bagi seniman dan budayawan Muhamadiyah, aktif belajar dan berkarya merupakan bagian dari ibadah, ibadah muamalah,” tuturnya, yang merupakan pesan bagi Generasi Muda Muhammadiyah. (Arina/Riz)