BALIKPAPAN, Suara Muhammadiyah – FPRB Destana (Forum Pengurangan Resiko Bencana – Desa Tangguh Bencana ) Argomulyo, Cangkringan, Sleman yang merupakan penyangga bagi kelurahan yang radiusnya lebih dekat dari Gunung Merapi telah teredukasi dengan baik dan paham tindakan yang harus lakukan jika terjadi bencana khususnya akibat erupsi Gunung Merapi.
Berbagai pengalaman terbaik (best practice) dalam pengurangan resiko bencana ini bisa menjadi contoh dan ditularkan kepada masyarakat luas. Hal ini yang menjadikan BNPB mengundang Drs. Supriyana atau yang akrab dipanggil Ndan Supri Semprit Ketua FPBRD Argomulyo yang juga ketua MDMC LPB PCM Cangkringa ini untuk menjadi pembicara pada acara Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana tahun 2022 di Balik Papan, Kalimantan Timur dari tanggal 12 sampai 14 Oktober 2022 yang menghadirkan Kepala Pelaksana BPBD seluruh Indonesia.
Pusat kegiatan di Gedung BSSC DOM Balik Papan, dengan serangkaian kegiatan, seperti, Pemaparan materi dengan topik ruang lingkup PB dari berbagai Nara Sumber, Stand Penanggulangan Bencana, simulasi, penanaman pohon, penyerahan dan penghargaan kepada para penggiat relawan kebencanaan.
Topik tentang Desa Tangguh bencana Nasional tentang edukasi bagaimana persiapan menghadapi bencana alam, materi diwakili oleh FPRB Destana Argomulyo, Cangkringan, Sleman, dengan judul ” Destana Argomulyo sebagai Upaya Pengurangan Resiko Bencana Yang Berbasis Desa”, tentang berbagai upaya dengan pendekatan kearifan local serta keilmuan dalam upaya penanggulangan bencana.
“Kegiatan pengurangan resiko bencana ini adalah kerja besar dan bersama-sama dengan segenap komponen yang ada di Argomulyo dan berbagai pihak yang peduli dan semoga pengalaman yang kami sharing ini bisa menjadi ajang saling berbagi dan bisa memberikan manfaat atas apa yang telah kami lakukan,” tandas Supriyana.
Desa Argomulyo sendiri dinobatkan sebagai Desa Tangguh Bencana
DESTANA terbaik di Yogyakarta oleh BNPB. Warga di Desa ini Lebih dari itu, Desa ini telah siap membantu desa di sekitar apabila ada evakuasi dari desa lain. Selain itu, Desa Argomulyo memiliki Barak khusus sesuai standar untuk mendukung proses evakuasi warganya.
Pengurangan risiko bencana menjadi hal prioritas dalam penanggulangan bencana. Upaya untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kapasitas masyarakat kian digencarkan. (Arif Hartanto)