Pendidikan Adab Menyebarkan Salam, Faedah dari Pendidikan Rasulullah ﷺ
Oleh: Tito Yuwono
Salah satu adab seorang muslim yang mulia adalah menyebarkan salam. Dengan menyebarkan salam maka persaudaraan akan semakin dekat, dan akan saling mencintai. Apalagi ketika mengucapkan salam disertai dengan memaknai dan menghayati maknanya, demikian juga yang diberi salam. Begitu mulianya Islam, salam yang berisikan doa keselamatan, rahmat dan dan barakah. Bukan sekedar berucap “hello” atau “selamat pagi”. Ajaran salam secara Islam ini merupakan bagian dari kasih sayang Allah Ta’ala kepada hambanya.
Makna Salam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh bermakna semoga keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan dari Allah bersama kalian.
Rahmat Allah adalah kasih sayang Allah, dan barakah adalah kebaikan yang banyak dan terus bertambah.
Maasyaa Allah doa yang terkandung dalam salam adalah doa yang luar biasa dan mengandung makna yang mendalam. Ketika kita berdoa dengan memahami maknanya akan menjadi penyebab doa kita terkabul. Sebaliknya ketika kita berdoa tanpa mengetahui maknanya bisa dikatakan kita berdoa dalam keadaan lalai.
Maka ketika membiasakan anak-anak untuk menyebarkan salam semestinya dibarengi dengan pemaknaan, sehingga ketika mengucapkan salam disertai dengan penghayatan. Efeknya adalah menjadi sebab dikabulkannya doa serta akan berimplikasi pada akhlaq anak. Ketika seseorang mengucapkan salam dengan dihayati maknanya maka dia tidak akan mengganggu saudaranya. Kasus menyakiti secara fisik maupun non fisik, seperti bullying tidak akan terjadi jika anak-anak memahami dan menghayati makna salam ini.
Bagaimana mungkin mendoakan keselamatan, kasih sayang dan keberkahan dari Allah kemudian dia mengganggu saudaranya? Terkecuali salam yang diucapkan sekedar basa-basi tanpa pemaknaan dan penghayatan.
Fadzilah Salam
Beberapa fadzilah mengucapkan salam adalah sebagai salah satu tanda kesempurnaan iman dan menumbuhkan rasa sayang dan cinta sesama.
- Salah satu tanda kesempurnaan iman
Rasulullah ﷺ bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ جَمَعَ الإِيمَانَ الإِنْصَافُ مِنْ نَفْسِكَ ، وَبَذْلُ السَّلاَمِ لِلْعَالَمِ ، وَالإِنْفَاقُ مِنَ الإِقْتَارِ
Artinya: Tiga perkara yang apabila seseorang memiliki ketiga-tiganya, maka akan sempurna imannya: (1) bersikap adil pada diri sendiri (2) mengucapkan salam pada setiap orang, dan (3) berinfak ketika kondisi pas-pasan (HR Imam Bukhori)
- Menyebarkan salam akan menumbuhkan rasa sayang dan cinta antar sesama
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Imam Muslim)
- Pemberian salam merupakan salah satu amalan islam yang paling baik
Ketika Beliau ﷺ ditanya oleh seorang sahabat:
أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ“Amalan islam apa yang paling baik?” Beliau Rasulullah ﷺ menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang memerlukan) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.” (HR Imam Bukhori)
Membudayakan Salam
Demikian besar agungnya makna dan fadzilah salam, maka kita harus membudayakan kepada generasi kita. Murid-murid sekolah juga perlu dididik untuk membudayakan salam ini.
Lafaz salam yang paling sempurna adalah assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh. Secara adab, salam diucapkan oleh orang yang berjalan kepada yang duduk, orang yang berkendaraan kepada orang yang jalan, dan orang yang lebih muda kepada yang lebih tua serta yang sedikit mengucapkan kepada yang lebih banyak. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ:
لِيُسَلِّمِ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِير وَالْمَارُّ عَلَى الْقَاعِد وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ، وَفِي رِوَايَةٍ لِمُسْلِم: وَالرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِي
“Hendaknya yang muda memberi salam kepada yang lebih tua dan yang berjalan hendaknya memberi salam kepada yang duduk dan yang sedikit memberi salam kepada yang banyak.” dan dalam riwayat lain dalam Sahih Muslim- “…. dan yang berkendaraan hendaknya memberi salam kepada yang berjalan.” (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim)
Namun demikian untuk melatih anak membiasakan salam, kita memulai memberikan juga sangat baik. Sebagaimana dicontohkan Nabi ﷺ yang mulia, ketika Beliau ﷺ melewati sekumpulan anak kecil, beliau memulai mengucapkan salam.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: “أَنَّهُ مَرَّ عَلَى صِبْيَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ“ وَقَالَ: “كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pernah melewati sekumpulan anak kecil, lalu beliau memberi salam kepada mereka. Beliau berkata, “Demikianlah Rasulullah ﷺ biasa melakukannya”. (HR. Imam Bukhari).
Dalam hadits lain disebutkan, “Rasulullah ﷺ melewati anak-anak kecil lalu Beliau ﷺ mengucapkan salam kepada mereka”. HR. Muslim dari Anas radhiyallahu ‘anhu.
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُورُ الْأَنْصَارَ فَيُسَلِّمُ عَلَى صِبْيَانِهِمْ، وَيَمْسَحُ بِرُءوسِهِمْ، وَيَدْعُو لَهُمْ
Rasulullah ﷺ biasa mengunjungi kaum Anshar lalu Beliau ﷺ mengucapkan salam kepada anak-anak, mengusap kepala mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka”. (HR. Imam Nasa’i)
Begitu indah keteladanan Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ memberikan salam, mengusap kepala dan mendoakan anak-anak. Sunnah yang mulia ini sudah mulai banyak ditinggalkan. Padahal ini merupakan keteladanan kasih sayang terhadap anak-anak yang sempurna.
Kemudian, jika saudara kita mengucapkan salam dengan salam yang singkat (contoh: assalamualaikum) maka sebaiknya kita jawab salam saudara kita dengan yang lebih lengkap (wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Beberapa contoh pembudayaan salam untuk anak-anak:
- Masuk rumah dengan mengucapkan salam
- Bertemu/berpapasan dengan yang lebih tua ataupun guru/ustadz/ustadzah
- Masuk kelas mengucapkan salam
- Bapak Ibu Guru memulai dan mengakhiri pelajaran dengan salam
- Dalam diskusi, ketika akan berbicara mengucapkan salam
- Berjumpa/berpapasan dengan kawan mengucapkan salam
- Salam untuk sesama muslim dan tidak menbeda-bedakan, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal
Demikian tulisan singkat ini, semoga kita semua serta generasi kita termasuk golongan yang suka menyebarkan salam. Sehingga ummat ini menjadi ummat yang berkemajuan, saling berkasih sayang, tinggi akhlaqnya, serta mudah untuk berta’awun dalam kebaikan.
Wallahu a’lam bishshowwab.
Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta