Rektor Umri Sampaikan Tabligh Akbar di Muhammadiyah Pematang Siantar
PEMATANG SIANTAR, Suara Muhammadiyah – Euforia Pelaksanaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah terus bergema hingga ke seluruh penjuru Nusantara. Hal ini ditandai dengan perhelatan akbar lima tahunan itu disambut gembira oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pematang Siantar dengan melaksanakan Syiar Gebyar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Kegiatan yang dikemas dalam Tabligh Akbar itu diisi penyampaian ceramah oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr H Saidul Amin MA pada hari Sabtu (15/10/2022).
Kegiatan yang dipusatkan di Mesjid Taqwa Muhammadiyah Kota Pematang Siantar tersebut dihadiri oleh Ketua PDM Kota Pematang Siantar Ir H Muhammad Amin Siregar dan Penasehat beserta Anggota Pimpinan PDM Kota Pematang Siantar, Ketua Majelis-Lembaga serta Pimpinan dan Anggota Ortom tingkat Kota Pematang Siantar, Pimpinan Cabang serta Ranting Muhammadiyah-‘Aisyiyah, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah serta warga Persyarikatan Muhammadiyah se-Kota Pematang Siantar.
Dalam Ceramahnya, Saidul Amin menjelaskan resep sukses pada dunia Pendidikan. “Kalau anak anak ingin sukses dalam dunia pendidikan maka harus memperhatikan tiga hal utama yakni Ilmu, iman dan skill. Dengan ketiga hal ini, Insya Allah selain keberkahan dalam menuntut ilmu, juga diberikan kesuksesan hidup di Dunia dan Akhirat,” sebut mantan Ketua Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Riau tersebut.
Lebih lanjut mantan Wakil Ketua MUI Riau itu juga mengatakan bahwa “Jika ingin berhasil dalam beramal di Muhammadiyah belajar-lah dengan ikhlas dan menerapkan ajaran Islam yang bersifat ilahiyah, insyaniyah dan washatiyah. Insya Allah hidup kita akan tenang dan damai,” ungkapnya.
Seperti diketahui Muktamar ke-48 Muhammadiyah akan dilaksanakan pada 18-20 November 2022 di Surakarta, Jawa Tengah secara tatap muka sesuai protokol kesehatan Covid-19. Sesuai dengan tradisi, seharusnya Muktamar berlangsung pada Tahun 2020. Tapi, kasus pandemi kala itu sedang tinggi-tingginya sehingga Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan untuk menunda Muktamar. (WH)