PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Lapangan Mas Mansoer Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah menjadi tempat pertandingan final putaran nasional liga HW antar PSHW Cilongok Banyumas melawan PSHW Banjarnegara Ahad, (16/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut Rektor UMP Dr Jebul Suroso menyampaikan lima hal yang harus dijaga dalam pertandingan.
“Pertama adalah niat kalian. Niatkan olahraga sepak bola ini untuk menyehatkan diri, untuk berprestasi, untuk mengangkat nama persyarikatan. Olahraga ini (red.sepak bola) baik, meskipun ada imej jelek, negativ atau tawuran. Namun sepak bola kita tidak seperti itu,” ucap rektor dalam sambutan tersebut.
Kedua jaga stamina. Karena sepak bola tidak cukup niat saja. Termasuk di dalamnya jaga fisik, jaga kaki, sehingga dapat meminimalisir resiko cedera.
“Ketiga jaga ritme permainan. Ritmenya dijaga jangan sampai hanya semangat di awal, nanti terakhirnya pada lemes. Ke empat jaga gawang. Gawang yang dijaga biar tidak kebobolan, dan ke lima jaga pertemanan serta persahabatan,” jelasnya.
Rektor juga mengucapkan selamat datang di UMP kampus terbesar di Jawa Tengah bagian barat.
“UMP akan konsisten menjadi rumah para atlet, menjadi rumah persyarikatan, menjadi tempat kalian semua sehingga jadikan tempat ini sebagai tempat utama untuk PS HW. UMP adalah rumah kalian semua,” jelas rector.
Rektor mengatakan, ada gedung tinggi di samping kanan kiri lapangan ini merupakan kampus satu UMP. “Saat ini kita ada 15 ribu mahasiswa, kita memiliki 49 program studi dan saat ini kita konsisten untuk membangun prestasi. Mahasiswa UMP sekarang keren karena 34 provinsi sudah masuk di UMP salah satunya adalah saudara kalian,” jelasnya.
Sebeumnya Ketua Panitia Pusat Ali Mutohirin mengucapkan terimakasih karena UMP telah bersedia menjadi tuan rumah dan memfasilitasi acara lanjutan liga HW.
“Sebenarnya acara lanjutan liga HW ini semangat kita ditengah kegundahan kondisi sepak bola Indonesia, sekaligus ingin mengembalikan bahwa Muhammadiyah tidak lepas dari sejarah perkembangan dan kebesaran sepak bola Indonesia,” jelasnya.
Menurutya, berdirinya PSISI ini tidak bisa lepas dari para tokoh Muhammadiyah. Bahwa sepakbola ini adalah olah raga rakyat, olahraga milik bersama, saat dikelola dengan baik, maka akan menjadi olah raga yang baik pula, tidak menjadi bencana kemanusiaan seperti yang terjadi di Malang.
“Semangat ini harus kita mantabkan, terutama dihati para pemain yang hari ini bertanding, mari kita jaga sportifitas itu dan semoga pertandingan ini menjadi langkah awal untuk melanjutkan karir di sepak bola yang lebih baik,” katanya.
Dalam laga final putaran nasional liga HW itu PSHW Cilongok Banyumas keluar sebagai juara, menang adu penalty atas PSHW Banjarnegara dengan skor akhir 4-3. (tgr)