• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Mei 19, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kader Muhammadiyah Harus Jadi Hamba dan Pemimpin yang Menghadirkan Manfaat

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
18 Oktober, 2022
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Kader Muhammadiyah Harus Jadi Hamba dan Pemimpin yang Menghadirkan Manfaat
Share

MALANG, Suara Muhammadiyah – Kader Muhammadiyah harus menjadi hamba yang baik dan bersih serta mampu menjadi khalifah di bumi. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam Seminar Nasional dan Rapat Koordinasi Nasional ke-5 Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah. Adapun rangkaian acara tersebut terlaksana di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan bahwa rekonstruksi kader merupakan langkah penting karena kunci keberlangsungan Muhammadiyah, Islam, bahkan bangsa tergantung pada eksistensi kader penerus. Maka di dalam Muhammadiyah, kader memiliki peran penting. Manusia terpilih yang sering disebut sebagai anak panah.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Allah memberikan dua peran kepada manusia. Pertama, yakni sebagai abdullah atau hamba Allah, yaitu manusia yang selalu taat kepada Tuhan tanpa syarat. Kemudian yang kedua adalah sebagia khalifah di bumi,” jelasnya.

Menurutnya, seorang muslim tidak hanya harus baik tapi juga bisa berguna bagi masyrakat, bangsa dan negara. Itulah yang dimaksudkan dalam hadits sebagai manusia terbaik, yaitu manusia yang bermanfaat.

Haedar menegaskan bahwa paradigma ini yang harus dipahami. Bagaimana Muhammadiyah merekonstruksi dan mengubah mindset warganya tentang kader. Bagaimana seorang kader bisa mencerminkan dan memadukan figur abdullah dan khalifah fil ardh di berbagai identifikasi duniawi. Salah satunya yakni dalam dunia pendidikan.

“Maka, dalam agenda inilah saat yang tepat untuk memformulasikan sistem perkaderan untuk menciptakan manusia yang tidak hanya baik dan bersih sebagai hamba, tapi juga manusia yang memahami potensi dan kebermanfaatan dirinya,” ungkapnya.

Setelah sambutan, ada penyerahan penghargaan kepada tiga kader mendunia yang sudah memberikan kontribusi kepada Muhammadiyah. Ketiganya adalah Drs. Mohammad Djazman Al-Kindi, Prof. Dr. A. Malik Fadjar, M.Sc. dan Ir. Dasron Hamid, M.Sc. Selain itu juga diberikan penghargaan untuk enam lembaga yang sukses menghasilkan kader terbaik. Satu di antaranya adalah dari Garut. (diko)

Tags: Haedar NashirMajelis Pendidikan KaderMPKmuhammadiyahrakornas
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
UAD Dampingi Pengelolaan Sampah Sekolah Berbasis Sedekah

UAD Dampingi Pengelolaan Sampah Sekolah Berbasis Sedekah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In