BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 342 mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) mengikuti Baitul Arqam seri ketiga yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Sabtu (22/10/2022).
Ratusan mahasiswa FEB sudah berdatangan ke kampus UM Bandung sejak pagi hari. Mereka dengan tertib masuk Auditorium KH Ahmad Dahlan di lantai tiga UM Bandung lokasi berlangsungnya acara.
Mereka mengikuti Baitul Arqam yang digelar LPPAIK UM Bandung ini dari Sabtu hingga Minggu (22-23/10/2022), termasuk dilanjutkan malam hari secara virtual dari rumah masing-masing.
Pada hari pertama, para mahasiswa mendapatkan berbagai materi terkait Keislaman, Kemuhammadiyahan, pengenalan praktek ibadah (shalat, wudhu, tayamum, shalat jenazah, mandi janabah, dan sebagainya).
Hari kedua mahasiswa melakukan pendalaman materi dan praktek ibadah dengan mentor atau instruktur masing-masing dalam lingkup kelompok kecil yang sudah ditunjuk oleh panitia.
Komitmen UM Bandung
Mereka berdiskusi dalam kelompok dan mentoring tersebut. “Mereka juga akan mendalami materi Baitul Arqam melalui Focus Group Discussion atau FGD,” kata Ketua Pelaksana Baitul Arqam Supala MAg.
Lebih jauh Supala menjelaskan bahwa antara mahasiswa perempuan dan laki-laki pada Baitul Arqam seri ketiga ini dipisahkan.
“Antara laki-laki dan perempuan tidak disatukan dalam satu kelompok. Ini salah satu komitmen kami untuk menciptakan UM Bandung sebagai kampus islami,” tegas Supala.
Selain itu, tutur Supala, pendalaman materi terkait Baitul Arqam juga akan lebih difokuskan lagi. “Hal ini kami lakukan agar terjadi diskusi dan kolaborasi antara instruktur dan peserta Baitul Arqam,” tandas Supala.
Praktek ibadah
Lebih tegas Supala menyampaikan bahwa praktek ibadah dan tilawah Al-Quran merupakan dua hal yang menjadi fokus utama. Kedua hal tersebut sangat penting dilakukan untuk memetakan bagaimana praktik ibadah para peserta.
Yakni apakah mereka telah menguasai praktik ibadah dengan gerakan-gerakan yang sempurna sesuai dengan Al-Quran dan sunnah ataukah belum.
Begitu juga dengan praktek tilawah, apakah mereka sudah lancar membaca Al-Quran atau belum. “Sehingga dalam Baitul Arqam ini kita mendapatkan informasi sejauh mana penguasaan praktek ibadah dan tilawah para peserta Baitul Arqam,” tutur Supala.
“Ke depannya kampus UM Bandung melalui LPPAIK akan menggadakan pembinaan terkait Al-Islam dan Kemuhammadiyah, praktek ibadah, tilawah, dan sebagainya,” pungkasnya. (FA)