MUSAMBA, Suara Muhammadiyah – Kebakaran yang terjadi di Asrama Putra Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo, Masamba, Luwu Utara, membuat sejumlah pihak tergerak mengulurkan bantuan. Salah satunya, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar 50 juta rupiah. Bantuan diserahkan langsung oleh Wakil Rektor IV Unismuh Makassar Drs KH Mawardi Pewangi MPdI, Ahad, 23 Oktober 2022.
Selain menyerahkan bantuan uang tunai, Mawardi juga mengirimkan mahasiswa dari Pendidikan Ulama Tarjih dan Ma’had Albiir Unismuh makassar untuk melakukan pengabdian di pesantren Muhammadiyah tersebut.
“Saat ini 81 mahasiswa dari PUT dan Ma’had Al Birr Unismuh Makassar dikirim melakukan pengabdian ke seluruh pesantren yang ada di Sulsel,” ujarnya
Mudir Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo Untung Sunardi menyampaikan terima kasih kepada Unismuh Makassar yang telah memberikan bantuan kepada Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo.
“Kami sangat berterima kasih kepada Unismuh Makassar telah memberikan bantuan kepada kami, semoga ini dapat bermanfaat untuk keberlangsungan Pesantren di masa yang akan datang,” ungkapnya.
“Kedepannya kami usahakan membangun gedung yang bertingkat sesuai dengan master plan yang direncanakan, mudah-mudahan ini bisa terealisasi,” tambahnya.
Kronologi Kebakaran
Kebakaran yang menghanguskan lima asrama putra di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo, terjadi saat santri sedang tertidur. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 Wita.
“Penyebab kebakaran diperkirakan akibat hubungan listrik arus pendek mengingat keterangan dari saksi saudara Rifki yang pertama melihat api menyala di sekitar atap kamar,” ucap Kapolsek Masamba Iptu Junaidi, sebagaimana dilansir detikSulsel, Jumat, 21 Oktober 2022.
“Pukul 01.00 Wita, Rifki terbangun dan melihat ada api dari atap kamarnya sehingga ia langsung kaget dan membangunkan teman-teman sekamarnya itu dan lalu ia langsung keluar dari kamarnya dan berteriak membangunkan teman-temannya di kamar lain yang berada satu atap dengan kamarnya,” ungkap Junaidi.
Junaidi menuturkan ada sekitar 20 santri di asrama tersebut. Mereka lalu membangunkan pembina pesantren dan berupaya menyelamatkan barang-barang milik mereka (santri).
“Teman-temannya yang sekitar 20 orang tersebut langsung terbangun dan lansgung berlari untuk membangunkan Pembina dan sebagian lagi mengamankan pakaian dan peralatan sekolahnya namun sudah terlambat sehingga Pembina di Pesantren tersebut datang dan menyuruh para santri lainnya untuk waspada dan membantu untuk memadamkan Api dan menghubungi Pemadam Kebakaran,” jelasnya.
Pada pukul 01.30 Wita, dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran. Namun naas api sudah menghanguskan 5 asrama tersebut hingga rata dengan tanah.
“Pukul 01.30 Wita, 2 unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Lutra tiba di TKP dan memadamkan api tersebut tetapi bangunan asrama tersebut sudah habis terbakar,” tambah Junaidi. (Hadi/Riz)