Jelang Baitul Arqam Internasional Muhammadiyah Tingkat Australia; Geliat Persyarikatan di Benua Selatan
https://bit.ly/BaitulArqamAussie
Oleh : Haidir Fitra Siagian
Sebagai organisasi formal, Persyarikatan Muhammadiyah memerlukan kader atau generasi pelanjut, penerus, dan penyempurna gerak-langkah perjuangan mencerahkan semesta, pun untuk mencapai cita-citanya dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Para pemimpin Muhammadiyah saat ini, sebahagian besarnya adalah mereka yang pada zamannya telah mengikuti dan lulus dari berbagai jenjang perkaderan. Dengan adanya proses perkaderan yang dilaksanakan secara terus-menerus, Muhammadiyah tidak akan kehabisan calon pemimpin. Bukan hanya pemimpin internal organisasi, juga dapat diandalkan secara proporsional menjadi pemimpin nasional dalam berbagai lini kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
Bermula dari kunjungan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) New South Wales dari Sydney ke Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia di Melbourne, awal bulan Oktober 2022 ini. Dalam satu sesi diskusi, entah dari arah angin mana yang menghembuskan, tiba-tiba muncul gagasan Kepala Muhammadiyah Australia College (MAC) Muhammed Edwars, untuk mengadakan Baitul Arqam se-Australia. Gayung bersambut, Ketua PCIM Australia, Hamim Jufri, mengamini pun sangat mendukung gagasan yang sungguh mulia ini.
Dalam kesempatan tersebut, meskipun akan diadakan di Melbourne, pihak PCIM juga MAC, meminta atau menunjuk PRIM NSW sebagai pelaksana. Sedangkan segala sesuatu akan disiapkan dengan gembira-ria oleh PCIM Australia, terutama dari aspek pendanaan, akomodasi dan konsumsi. Bahkan pihak MAC menyiapkan rumah Muhammadiyah yang baru dibeli, cukup besar dan megah, sebagai lokasi penginapan. Beberapa ruang kelas MAC akan dijadikan sebagai tempat belajar dan kegiatan Baitul Arqam lainnya.
Untuk mempersiapkan pelaksanaan Baitul Arqam ini, beberapa hari lalu PCIM Australia telah melakukan rapat bersama dengan pengurus PRIM se-Australia secara virtual. Terdapat sekian keputusan yang telah diambil dan akan segera ditindaklanjuti. Adapun jadwal pelaksanaan yang disepakati adalah pada Sabtu – Ahad, 24 – 25 Desember 2022 yang akan datang. Dari pihak PRIM NSW, telah mengamanahkan kepada Saudara Dr. Izza Rohman, M.A., selaku Sekretaris PRIM untuk memulai memimpin persiapan acara ini.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya dan perlu segera untuk diketahui adalah kesiapan calon peserta. Sehingga pada saat ini, penting dilakukan pendataan nama-nama calon peserta. Pentingnya mengetahui jumlah dan nama-nama calon peserta ini adalah untuk memastikan kelancaran proses pelaksanaan kegiatan Baitul Arqam. Mengingat acara ini dilaksanakan di Australia dengan budaya dan pemanfaatan waktu yang sangat ketat, tentu sangat berbeda dengan kegiatan di tanah air. Jadi harus diketahui terlebih dahulu jumlah calon pesertanya yang serius. Hal ini tentunya berimplikasi kepada penyiapan dana, konsumsi dan akomodasi. Lebih dari itu adalah untuk memastikan apakah perlu mengundang tim instruktur dan pemateri dari Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jika peserta banyak, katakanlah sampai 40 hingga 50 orang, tentu perlu. Tapi jika pesertanya hanya 15 orang misalnya atau kurang, tentu hal ini harus dipertimbangkan dengan cermat.
Oleh karena itu, kami dari PRIM NSW Australia yang diamanahi sebagai panitia pelaksana, mengajak teman-teman semua warga Muhammadiyah se-Australia untuk mendaftarkan diri melalui link berikut ini, paling lambat 28 Oktober 2022. Syarat pendaftaran tidak sulit. Berusia sekitar delapan belas tahun ke atas dan memiliki komitmen menjadi warga maupun pengurus Muhammadiyah nantinya. Tidak ada beban biaya alias uang pendaftaran. Meskipun nantinya akan terasa sederhana, penginapan dan konsumsi akan diatur oleh panitia. Sedangkan transportasi ke Melbourne atau ke lokasi Baitul Arqam, akan diatur atau dikoordinasikan dengan PRIM setempat. Bisa juga datang secara pribadi.
Sebagai gambaran tentang Baitul Arqam, merupakan salah satu model perkaderan Muhammadiyah. Sama halnya dengan apa yang dilaksanakan oleh organisasi otonom Muhammadiyah seperti Pemuda Muhammadiyah IMM, Nasyiatul Aisyiyah, dan IPM juga Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Terdapat pula sejumlah amal usaha Muhammadiyah yang kerap mengadakan Baitul Arqam, seperti rumah sakit dan perguruan tinggi. Sebenarnya ada beberapa ketentuan dan persyaratan untuk mengikuti Baitul Arqam. Ada penjenjangan atau tingkatannya. Juga pengelompokan dari aspek umur, pun eslonisasi, juga pengwilayahan. Serta ketentuan lainnya. Akan tetapi untuk saat ini, karena berbagai pertimbangan, kita akan coba sederhanakan atau disesuaikan dengan keadaan di Australia.
Sebagaimana diketahui bahwa Baitul Arqam ini terdiri dari kata bait dan arqam. Kata Arqam ini berasal dari nama seorang pemuda Arqam bin Abil Arqam pada zaman Rasulullah. Beliau termasuk salah satu kelompok pemuda yang pertama kali masuk Islam atau assabiqunal awwalun. Ia direkrut oleh Nabi Saw., lalu dikader atau diberi pemahaman tentang Islam secara keseluruhan selama beberapa hari. Ia berasal dari Bani Mahzum, musuhnya Banni Hasyim, yaitu klan Nabi Muhamamad. Arqam memiliki rumah yang sedikit tersembunyi, berada dibalik bukit. Di rumah inilah pertama kali Rasulullah Saw mengkader pemuda-pemuda Islam.
Muhammadiyah membuat perkaderan terinspirasi dari proses perkaderan Rasulullah. Sehingga proses perkaderan di Muhammadiyah disebut Baitul Arqam atau Darul Arqam. Karena dulu Rasulullah mengadakan perkaderan di rumahnya Arqam. Sebagai organisasi, Muhammadiyah perlu terus melahirkan kader. Sehingga perlu merekrut anggota atau membina anggotanya secara berkesinambungan. Perkaderan dilakukan untuk mereka yang baru masuk, sedangkan pembinaan dilakukan kepada warga atau pimpinan Muhammadiyah.
Dalam konteks di Australia, tentunya dalam kesempatan kali ini kita tidak akan merekrut kader. Sebab yang akan menjadi peserta nantinya adalah kader-kader atau mereka yang sudah jadi warga Muhammadiyah, baik secara struktural maupun karena aspek kultural. Baitul Arqam ini dapat dikatakan sebagai upaya lebih kepada pembinaan warga atau pimpinan Muhammadiyah sedikit lebih formal. Sebenarnya pembinaan warga bisa dilakukan dengan pengajian rutin atau diskusi di beranda masjid setiap saat, misalnya ba’da Subuh atau qabla Isya. Sedangkan pelaksanaan Baitul Arqam ini lebih kepada pembinaan yang lebih formal, terpimpin dan terstruktur.
Nantinya Baitul Arqam tingkat internasional yang dilaksanakan di Australia ini akan berorientasi pada pembinaan ideologi keislaman. Tentunya bertujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman keislaman, menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan anggota persyarikatan dalam melaksanakan misi Muhammadiyah. Biasanya juga, dalam Baitul Arqam, salah satu yang akan dibahas adalah paham agama dalam Muhammadiyah, yang menjelaskan prinsip prinsip ibadah yang benar.
Sekali lagi kami mengundang teman-teman warga Muhammadiyah di Australia untuk mendaftarkan diri. Kemudian daripada itu, kami sengaja membagikan tulisan ini kepada berbagai pihak. Dengan harapan, apabila ada kerabat atau teman sejawatnya yang saat ini berada di Australia, agar diarahkan untuk mengikutinya. Termasuk di antaranya adalah kader-kader Muhammadiyah dengan kategori dimiensi kultural, dari keturunan keluarga Muhammadiyah atau pernah mengecap ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan Muhamamdiyah. Juga para dosen atau tenaga pengajar perguruan tinggi Muhammadiyah yang saat ini melanjutkan sekolah di berbagai universitas di Australia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Haidir Fitra Siagian, Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales Australia dan Dosen UIN Alauddin Makassar (non-aktif).