JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menjaring sebanyak 632 makalah dalam Seminar Nasional Penelitian (SEMNASLIT) dan Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (SEMNASKAT) 2022. Seminar yang digelar secara daring, Rabu (26/10), menghadirkan tiga pembicara utama yaitu Prof. Dr. Ir. Tri Yuni Hendrawati, M.Si., IPM, ASEAN, ENG. (Ketua LPPM UMJ), Dr. Paristiyanti Nurwardani, MP. (Kepala LLDIKTI Wilayah III), dan Prof. Wan Azmi Bin Wan Hamzah (Universiti Malaysia Pahang)
Rektor UMJ Ma’mun Murod, mengatakan bahwa UMJ harus melakukan sinergi dan bekerja sama dengan masyarakat, serta kampus atau institusi lainnya dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka menuju World Class University. “”Peran LPPM dan dukungan Kepala LLDIKTI Wilayah III sangat penting dalam pelaksanaan seminar ini, dalam konteks riset dan pengabdian,” ungkap Ma’mun.
Paristiyanti Nurwardani dengan tegas mengatakan bahwa kolaborasi adalah hal mutlak. Tanpa adanya kolaborasi, maka tidak akan ada penelitian dan inovasi. Saat ini Paristiyanti bersama LLDIKTI Wilayah III sedang berupaya melakukan kolaborasi untuk percepatan peningkatan jabatan fungsional dosen dan penelitian pada saat MBKM.
Menurutnya, MBKM pada dasarnya memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berkenalan dan mendekati dunia kerja yang diinginkannya secepat mungkin. MBKM juga mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu melalui Program Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Bidang Penelitian. Program tersebut dapat dilakukan secara kolaboratif antara dosen dan mahasiswa dengan bobot 20 sks. Dosen berhak mendapatkan KUM 12 dan mendorong kenaikan pangkat. Mahasiswa diharapkan dapat mengikuti program dengan langkah yang tepat.
Dalam penelitian perguruan tinggi, Paristiyanti menyarankan untuk menggunakan kolaborasi pentahelix. Konsep pentahelix adalah konsep yang melibatkan multi stakeholder yakni akademisi, pemerintah, dunia industri, serta media dan komunitas. Ia juga menekankan mahasiswa untuk dapat mengikuti peta jalan penelitian yang dimulai dari research and development, lalu teknologi, kemudian produk, dan bermuara pada market.
Pada kesempatan yang sama, Tri Yuni Hendrawati menjelaskan tantangan dalam hal mutu sistem pendidikan. “Saat ini kita ditantang untuk mempunyai sistem pendidikan yang bermutu. Sistem ini merupakan tuntutan anak didik kita untuk mengantasipasi society in 4.0,” ungkap Tri Yuni.
Prof. Wan Azmi Bin Wan Hamzah, memberikan catatan penting untuk UMJ dalam rangka menuju World Class University. Azmi menekankan pada sivitas akademika UMJ terutama dosen dan lembaga terkait untuk fokus pada penelitian, pelatihan, konsultasi dan pendampingan dalam publikasi ilmiah. Hal penting lainnya adalah kolaborasi riset dengan universitas di dalam ataupun luar negeri.
SEMNASLIT dan SEMNASKAT diselenggarakan secara berkala tiap setahun sekali. Kali ini, seminar mengusung tema Penguatan Kapasitas dan Kolaborasi Penelitian Serta Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Merdeka Belajar Kampus Mereka Menuju World Class University. Agenda diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa praktisi industri. Seminar juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi, komunikasi, dan informasi, serta bentuk kepedulian perguruan tinggi dalam mengembangkan kegiatan diseminasi di berbagai bidang.
Ketua Panitia SEMNAS Assoc. Prof. Anwar Ilmar Ramadhan, S.T., M.T., mengatakan bahwa 632 makalah yang terkumpul terdiri dari beberapa bidang peminatan yaitu Pendidikan dan Agama, Kedokteran dan Kesehatan, Sains dan Teknologi, Pertanian dan Ekonomi, serta Hukum dan Politik. Aceh, Bengkulu, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Serang, Tasikmalaya, Garut, Yogyakarta, Solo, dan internal UMJ. (QF/KSU)