PANYABUNGAN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) melepas sebanyak 668 mahasiswanya untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa tersebut rencananya akan disebar ke 30 Desa di 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Acara pelepasan mahasiswa KKN tersebut dilakukan di Masjid Agung Nur Ala Nur yang berada di Jl. Aek Godang, Parbangunan Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (26/10).
Acara pelepasan mahasiswa KKN dipimpin langsung oleh Rektor UM Tapsel, Muhammad Darwis, M.Pd, didampingi oleh Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Dra. Muksana Pasaribu, M.A, WR I Aisyah Nurmi, S.Pt,M.Pt, WR III Mukhlis, SP, M.MA, Kepala LPM Khairul Amri, M.Pd dan juga beberapa dekan fakultas yang ada di UM Tapsel yaitu Dekan FKIP Eli Marlina Harahap, SS, M.Pd, Dekan FISIPOL Soritua Ritonga, M.AP, Dekan FaHum Sutan Siregar, SH,MH, dan Dekan Fak. Saintek Muharram Fahrin Harahap, S.Pi, M.Mi.
Dalam pidatonya, Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis menyampaikan rasa terima kasih beliau kepada masyarakat Kabupaten Madina terutama kepada bapak bupati sebagai pemerintah Kabupaten Madina yang telah bersedia menerima mahasiswa UM Tapsel melaksanakan kegiatan KKN. Beliau juga menyampaiakn permohonan maaf jika selama dalam kegiatan KKN nanti mahasiswa ada melakukan kesalahan. “Karena mereka baru mau mempraktekkan ilmunya, terkadang ada kesalahan, bukan berarti jadi malpraktek nantinya, untuk kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan pak Bupati, saya mohon maaf”, katanya.
Untuk kegiatan KKN kali ini, rektor juga berharap semoga bisa lebih baik daripada kegiatan KKN tahun sebelumnya. “KKN tahun ini istimewa karena membawa isu permasalahan daerah lokasi KKN, karena sebelumnya telah dilakukan kunjungan dan diskusi mengenai permasalahan yang ada di Masyarakat Madina”. Jelasnya.
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution juga hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada UM Tapsel yang mau bekerjasama dan membantu menaggulangi permasalah yang terjadi di daerah Kabupaten Madina melalui kegiatan KKN. “Ini wujud kerjasama kami, alhamdulillah hari ini kita akan melepas adik-adik kita kuliah kerja nyata”. Terutama adalah mengenai permasalahan Stunting atau kondisi dimana anak balita mengalami kegagalan pertumbuhan dikarenakan kekurangan gizi, makanya UM Tapsel mengangkat permasalahan tersebut menjadi tema yaitu Memberdayakan Masyarakat Melawan Stunting Menuju Madina Yang Madani.
“Ada beberapa catatan bahwa di Kabupaten Madina angka stuntingnya cukup tinggi, mudah-mudahan dengan interaksi adik-adik dengan masyarakat nantinya bisa memberi pencerahan kepada masyarakat”, katanya menjelaskan. Beliau juga berharap peserta KKN bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam hal ibadah, dengan berbagai kegiatan misalnya, mengajak sholat berjamaah, mengadakan pengajian anak-anak atau dewasa dan sebagainya. Karena hal tersebut merupakan program yang telah dicanangkannya dan telah dilaksanakan dengan kegiatan sholat Subuh berjamaah. “Alhamdulillah banyak jamaahnya, akan tetqapi masih didominasi anak-anak kecil, ysng dewasa kemana?. Untuk itu diharapkan nanti adik-adik bisa ikut member kesadaran kepada masyarakat”, ungkapnya.
Pelaksanaan KKN Mahasiswa UM Tapsel yang dilaksanakan selama 4 bulan sejak 27 Oktober 2022 hingga 27 Januari 2023 mendatang merupakan kegiatan rutin yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, khususnya semester akhir dan merupakan salah satu syarat kelulusan. Dalam kegiatan KKN mahasiswa dituntut untuk dapat mengamalkan segala bidang ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Hasil dari pengamalan yang dilakukan mahasiswa UM Tapsel diharapkan mampu menjadikan desa yang mereka bina dapat menjadi desa yang sehat, maju, inovatif dan juga kreatif. (arif/syaifulh/riz)