Mengajar dengan Keteladanan
Mengambil Faedah dari Pendidikan Rasulullah ﷺ
Oleh: Tito Yuwono
Rasulullah ﷺ adalah model yang sempurna untuk dijadikan panutan, diberbagai macam bidang kehidupan. Allah Ta’ala berfirman dalam Quran surat al-ahzab ayat 21.
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Bahkan Allah Ta’ala meletakkan kecintaan terhadap Allah adalah mengikuti ajaran Beliau ﷺ. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam quran surat Alimran ayat 31.
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Salah satu yang harus kita contoh dari beliau adalah Beliau ﷺ mengajar dengan keteladanan.
Pada tulisan ini akan dicontohkan dua pengajaran dan keteladanan beliau dalam bersedekah.
Banyak Sabda Beliau ﷺ yang memberikan motivasi dan keutamaan bersedekah.
Diantaranya adalah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ…
Artinya: Sedekah merupakan bukti (keimanan) yang nyata…
Yang kedua Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim terkait dengan tujuh golongan yang dinaungi Allah Ta’ala pada saat tidak ada naungan kecuali hanya naungan dari Allah Ta’ala, salah satunya adalah orang yang bersedekah dengan ikhlas, sebagaimana hadis berikut:
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُـهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ
“… Dan seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu ia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya.
Rasulullah tidak hanya menganjurkan atau menyampaikan keutamaan bersedekah. Tapi Beliau ﷺ juga menjadi yang terdepan dalam bersedekah. Bahkan keteladanan Beliau ﷺ dalam bersedekah sebelum beliau ﷺ diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Sebagaimana riwayat setelah Beliau ﷺ ketakutan dari gua hira, maka istri beliau (Khatijah) menenangkan beliau dengan menyampaikan bahwa Allah Ta’ala tidak akan menghinakan beliau, karena beliau ﷺ gemar menyambung tali persaudaraan, membantu orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu, dan menolong orang yang mengakkan kebenaran. Beliau ﷺ juga banyak membebaskan budak baik budak laki-laki dan perempuan. Dikisahkan juga ketika beliau ﷺ selesai sholat beliau segera beranjak dan pulang menemui istri Beliau ﷺ karena teringat sepotong emas yang ada pada Beliau ﷺ. Beliau ﷺ tidak ingin menahan emas tersebut dan kemudia menyuruh untuk dibagi-bagikan. Begitu luar biasanya keteladanan Beliau ﷺ.
Satu contoh lagi adalah keteladanan Beliau dalam sholat malam. Banyak sabda Beliau ﷺ terkait dengan keutamaan sholat malam diantaranya:
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.
“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari.”(HR Imam Muslim)
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَـةً، لاَ يُوَافِقُهَا رَجُـلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ.
“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR Imam Muslim)
Dari ‘Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Yang pertama kali aku dengar dari Rasulullah ﷺ adalah sabda Beliau ﷺ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا اْلأَرْحَـامَ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ.
“Wahai manusia, tebarkan salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah di malam hari saat manusia tertidur, niscaya kalian akan masuk ke dalam Surga dengan selamat.”(HR. Imam Tirmidzi)
Disamping Beliau ﷺ memberi motivasi dan mengajarkan sholat malam Beliau ﷺ memberikan teladan dalam melaksanakan sholat malam. Bahkan teladan keteladanan Beliau ﷺ luar biasa.
Dalam hadis Hudhaifah radhiallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Beliau ﷺ sholat malam dengan bacaan suratnya adalah Albaqarah, Alimran dan Annisa dalam satu rekaatnya. Lama ruku’ dan sujud Beliau ﷺ sama dengan lama berdirinya. Juga Hadis ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari, Beliau ﷺ sholat malam sampai kakinya pecah-pecah.
Demikian dua contoh dari Rasulullah, mengajar dengan keteladanan terkait sedekah dan sholat malam. Tentu masih banyak lagi keteladanan Beliau ﷺ di samping dua hal tersebut. Dan semangat keteladanan ini juga diwarisi oleh sahabat dan ulama-ulama kita. Sehingga murid-murid Beliau ﷺ juga menjadi murid yang sukses mewarisi keteladanan Beliau ﷺ.
Contoh dari ulama kita seperti Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah. beliau dikenal dengan ulama yang istiqomah, sangat dalam ilmunya, sangat argumentatif pendapatnya, serta produktif dalam berkarya. Murid beliaupun juga mewarisi ilmu dan produktifitas beliau seperti Imam Ibnu Katsir rahimahullah dan Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah. Warisan kitab-kitab beliau masih dikaji sepanjang masa.
Juga KH Ahmad Dahlan punya murid yang mewarisi ilmu dan semangat beliau dalam berdakwah seperti KH Syuja, KH Hajid, KH Mas Mansur dan lain-lain.
Mengajar dengan keteladanan akan lebih mengena dan barakah. Jika kita mengajarkan anak untuk sholat dhuha, maka kita menjadi orang terdepan dalam mengerjakan sholat dhuha. Jika kita mengajarkan kejujuruan pada anak, kita berusaha selalu berbuat jujur. Jika kita mentargetkan anak didik kita menghafal alquran sekian juz, maka kitapun berusaha sedikit demi sedikit juga menambah hafalan Alquran. Jika kita mengajarkan anak-anak kita sholat tepat waktu, kita sebagai pendidik juga mendirikan sholat tepat waktu. Jika kita mengajarkan untuk berdoa sebelum beraktifitas maka kitapun berusaha istikamah melakukannya dan seterusnya. Insyaa Allah mengajar dengan keteladan akan berbuah barakah serta melimpah kebaikan baik pada diri kita maupun anak didik kita.
Kalau kita mempunyai anak didik yang kita rasa kurang baik, maka mari berintrospeksi apakah kita telah mengajar dengan keteladanan atau belum.
Demikian, uraian singkat mengajar dengan keteladanan. Semoga kita bisa mengamalkan, ilmu menjadi barakah dan menjadi ilmu yang bermanfaat.
Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita semuanya untuk dapat istikamah dan menjadi teladan untuk anak didik kita. Dan semoga generasi kita adalah generasi yang shalih, yang taat pada ajaran agama, serta berkemajuan.
Wallahu a’lam bishshowwab.
Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta