KULONPROGO, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah baru saja melakukan Groundbreaking gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Nasional Perkaderan Muhammadiyah di Kulonprogo, Yogyakarta, Sabtu (29/10).
Pusdiklat Nasional Perkaderan Muhammadiyah merupakan ikhtiar membangun kiblat penyemaian kader Persyarikatan. Berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi, Pusdiklat Nasional Perkaderan akan menjadi kawah candradimuka masa depan.
“Semoga dengan adanya Pusdiklat ini, menjadi sarana dan prasarana untuk menjadi kader yang paripurna”, kata Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah Dr Ari Anshori, MAg dalam sambutannya.
Turut hadir dalam acara Groundbreaking ini jajaran MPK PP Muhammadiyah, Pj Bupati Kulonprogo Drs Tri Saktiyana, MSi, PWM DIY Arief Azman, Ketua Pimpinan Daerah Kulonprogo Dr HM Jumarin MPd, perwakilan DPRD Kolonprogo, perwakilan PDM se-DIY, PCM Wates Utara hingga Amal Usaha dan Ortom Muhammadiyah-‘Aisyiah.
Ari Anshori turut mengingatkan bahwa pembangunan gedung ini juga menjadi salah satu ajang untuk berjihad di jalan Allah dan sebagai perwujudan dalam menggapai keunggulan. “Jadi kalau kita membangun ini maka kita akan berjihad, berjihad diri sendiri maupun hartanya,” ujarnya.
Menurutnya pembangunan Pusdiklat Nasional Perkaderan Muhammadiyah ini membutuhkan biaya sekitar Rp 70 Miliar. Meskipun bisa menelan biaya yang cukup besar, namun MPK tetap optimis dan yakin bahwa biaya itu tidak sulit bagi Muhammadiyah karena dilandasi niat yang tulus.
Rencananya Pusdiklat akan dibangun dalam waktu secepatnya. Termasuk sarana dan prasarana yang mendukung Pusdiklat ini seperti gedung utama, fasilitas ruang meeting, ruang pelatihan, area outbond dan masih banyak lagi fasilitas lainnya.
Ari mengakui bahwa Pusdiklat ini dapat menjadi solusi sarana perkaderan yang berkemajuan. Karena selama ini penyelenggaraan perkaderan persyarikatan Muhammadiyah itu dilakukan dengan menyewa tempat di luar lingkungan Muhammadiyah. “Tapi dengan cara ini inshaAllah menghemat dana terkait itu,” tutur Ari Anshori.
Bukan hanya sarana yang dibangun MPK PP Muhammadiyah, dalam menghadapi era baru saat ini diperlukan juga sistem perkaderan yang sesuai dengan generasi saat ini dan yang akan datang. Seperti dapat mewadahi generasi milenial dan generasi alpha sebagai penerus tugas dakwah Muhammadiyah.
Di lain pihak, Pemerintah Daerah Kulonprogo sangat mendukung pembangunan gedung Pusdiklat ini. Pj Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengatakan bahwa pemerintah akan mengkawal pembangunan dalam rangka memanifestasikan tujuan baik dari Muhammadiyah.
“Pasti bisa terwujud, dan pemerintah Kabupaten Kulonprogo ikut bertanggung jawab untuk mewujudkannya” tukas Tri Saktiyana.
Bupati menyampaikan lokasi pembangunan Pusdiklat Nasional Perkaderan Muhammadiyah dibangun di lokasi yang tepat. Karena Kulonprogo kini disebut sebagai kota atau daerah Aerotropolis dengan hadirnya Bandara Internasional Yogyakarta sebagai kota masa depan.
“Saya harapkan Muhammadiyah, dengan Pusdiklat ini dapat memperkuat karakter kebangsaan dan keislaman yang bisa disemaikan kepada kader Muhammadiyah, baik di Kulonprogo, Yogyakarta, dan Indonesia,” ungkap birokrat yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY tersebut.
Termasuk lahirnya Pusdiklat Nasional Perkaderan Muhammadiyah dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia. Maka, diperlukan sinergi antara Pemerintah dan Muhammadiyah untuk menyongsong Indonesia emas dan melahirkan SDM unggul. (rif/riz)