Uhamka Launching Lagu Sang Surya versi Bahasa Jepang 

Meriahkan Peluncuran Buku Islam Syariat Karya Haedar Nashir 

Uhamka Launching Lagu Sang Surya versi Bahasa Jepang 

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) selalu mendukung para mahasiswa untuk pandai mengenai bidang akademik maupun Al Islam dan Kemuhammdiyahan (AIKA). Sehubung dengan hal ini, Uhamka menyelenggarakan Launching Buku Islam Syariat yang ditulis oleh Prof Haedar Nashir, launching lagu sang surya versi Bahasa Jepang dari FKIP Uhamka, Peresmian Klinik Pratama dan Masjid Kh Hisyam. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid melalui akun resmi Instagram dan Youtube Uhamka serta secara langsung di Aula Ahmad Dahlan Lantai 6 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP Uhamka), Jum’at (28/10).

Acara ini turut dihadiri segenap pimpinan pusat hingga daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serta ortom di DKI Jakarta, Prof Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka beserta jajaran Dekan, dan segenap pimpinan dilingkungan Uhamka, serta mahasiswa.

Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka dalam sambutannya menuturkan rasa syukurnya semua tamu dapat hadir untuk memeriahkan dan menikuti kegiatan launching buku Islam Syariat dan peresmian Klinik Pratama yang berlokasi di Fakultas Kedokteran Uhamka dan Masjid KH Hisyam di gedung Uhamka Pascasarjana.

“Sebelumnya memang sudah ada tim panitia pembangunan rumah sakit di wilayah Fakultas Kedokteran Uhamka. Hanya saja banyak persyaratan yang harus terpenuhi, diantaranya penambahan lahan dan Alhamdulillah sudah ada penambahan lahan seluas 978m di area itu, yang sekarang ada sudah 11.000m, sehingga kini sudah 12.823m/persegi. Kemudian, Masjid KH Hisyam ini tidak hanya memfasilitasi mahasiswa Pascasarjana namun juga memfasilitasi jama’ah di perkantoran sekitar,” tutur Prof Gunawan.

Sementara itu, Prof Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih dan selamat atas peresmian Masjid KH. Hisyam, Klinik Pratama Uhamka, serta Lagu Sang Surya Versi Bahasa Jepang. Selain itu, ia juga mengucapkan selamat atas berbagai capaian prestasi Rektor Uhamka dan seluruh jajarannya yang telah bekerja keras dalam meraih status Institusi terakreditasi Unggul. Ia juga menyampaikan terima kasih atas apresiasi Uhamka dalam acara Launching Buku berjudul “Islam Syariat” yang diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah. Di lain sisi, ia tidak menyangka jika acara tersebut dihadiri oleh banyak para tamu undangan serta mahasiswa Uhamka.

“Terima kasih atas apresiasi untuk Launching Buku “Islam Syariat” yang diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah. Serta kehadirannya, saya tidak menyangka yang hadir untuk acara ini sebanyak itu terutama dari para belia generasi muda, mahasiswa, dan yang lain,” tutur Prof Haedar Nashir.

Dalam hal ini, ia menyampaikan bahwa buku tersebut merupakan hasil disertasinya selama studi di Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2006 pada saat ia menjadi ketua periode Malang 2005-2010. Buku tersebut merupakan hasil dari penelitiannya selama di Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan yang telah diselesaikan selama 3 tahun 6 bulan sehingga meraih status Cumlaude.

Oleh karena itu, ia ingin menjadi bagian dari semangat adik-adik angkatan muda yang saat itu menjadi bagian dari pimpinan persyarikatan yang tak boleh padam dalam berstudi dan tak boleh bangga berstudi lama. Sebagai peneliti, ia menyampaikan bahwa buku atau hasil disertasi tersebut mengkaji tentang gerakan-gerakan Islam yang militan sehingga ingin kembali menghadirkan Islam yang menurut mereka itu adalah Khafa tetapi coraknya berbeda dengan arus utama yang sudah hidup seperti Muhammadiyah, NU, irsyad, dan sebagainya.

“Saya tentu tertarik mengkaji gerakan-gerakan Islam yang begitu militan sehingga kembali menghadirkan Islam yang Khafa tetapi coraknya berbeda dengan arus utama. Demikian, saya memiliki cita-cita ingin mengembalikan bentuk negara syariat Islam di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang pada saat itu sedang hadir negara khilafah, ingin menghidupkan kembali Piagam Jakarta, dan sebagainya. Oleh karena itu, Islam Syariat merupakan sekelompok umat Islam yang ingin menegakkan syariat Islam tetapi dengan karakter militan, keras, kaku, eksklusif atau monolitik,” ucap Prof Haedar Nashir. (Riz)

Exit mobile version