BOGOR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Khusus Ibukota Jakarta bekerjasama dengan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo Bogor melaksanakan acara Jalan Santai dalam menyemarakkan Muktamar ke 48. Bersamaan dengan itu, juga diadakan acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid MBS Kampus 2 sebagai bentuk wakaf dari Ir H Joko Wiyoni Rahimahullah, Ahad (30/10).
Acara ini dihadiri Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr H Amirsyah Tambunan, Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH Muhyiddin Junaidi, MA, Ketua PWM DKI Jakarta, HM Sun’an Miskan, Lc, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor, dan Keluarga Besar Pewakif Almarhum Bapak Ir H Joko Wiyono.
Dalam sambutannya, Sun’an mengatakan bahwa tanah tempat pembangunan Masjid MBS Kampus 2 merupakan tanah wakaf dari Bapak Marsekal Sugiri. Yang semula PWM DIKI Jakarta hanya bisa memanfaatkan untuk penghijauan dengan menanam pohon Nyamplung yang rindang.
“Bibitnya dari Bapak Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.Kemudian dibangun lokal-lokal kelas dan asrama siswa yang sekarang sedang dikerjakan pembangunannya,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan dari MBS Kampus 2 sebagai bentuk pengembangan dari MBS 1 yang jaraknya tidak terlalu jauh. Di mana MBS 1 semula adalah Laboratorium School- SMPM, SMAM Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Jakarta yang berdiri pada 26 Juli 2011 berdasar SK Mendikbud, sewaktu Wakil Dekannya Dr Rini Fatma Kartika, MH.
Kemudian Lab.School FAI UMJ tsb diatas kemudian dirubah menjadi Muhammadiyah Boarding School (MBS ) Ki Bagus Hadi Kusumo pada 5 Mei 2016 atas kesepakatan Dekan FAI UMJ Ibu Dr Rini Fatma Kartika, MH dengan PWM DKI yang diwakili oleh DrsHusni Thoyyar, MA.
“Perkembangannya sangat cepat. Saat berdiri pada 5 Mei 2016 itu hanya memiliki 45 siswa kini pada 30 Oktober 2022 sudah memiliki 400 siswa dan pendaftar baru yang cukup banyak. Itulah sebabnya di perluas di Kampus 2 yang sedang kita letakkan batu pertama masjidnya hari ini,” katanya.
“MBS Ki Bagus Hadikusumo adalah merupakan program unggulan PWM DKI, sekaligus sebagai realisasi Keputusan Muktamar Muhammadiyah Makassar Tahun 2015 bahwa setiap PWM di Indonesia harus mempunyai Boarding School atau Pesantren tempat mencetak kader ulama. PWM DKI dan Dekan FAI UMJ sepakat agar nama MBS itu ialah Ki Bagus Hadikusumo ulama intelektual Muhammadiyah, pahlawan Indonesia perumus falsafah negara Indonesia Panca Sila yang berbentuk NKRI yang berbinerka Tunggal Ika,” sambungnya.
Di akhir sambutannya, Sun’an berharap kepada berharap kepada pemangku MBS Ki Bagus Hadi Kusumo agar bisa melahirkanlah Ki Bagus Hadi Kusumo baru sebagai ulama intelektual yang mumpuni di masa depan.
“Tentu semua itu terwujud kalau ada bantuan dan kerjasama dari semua kalangan.Karena memang berat melahirkan Ulama, yaitu ahli agama yang sabar,damai,syukur, senantiasa optimis dan suka mengajak tolong menolong.Sementara itu dituntut juga untuk melahirkan intelektual .Yaitu ilmuwan yang berpikir kritis, solutif , cerdas spiritual,emosional,sosialnya dan sebagai interpreuner,” tutupnya. (Cris)