PPM Wiriosoedarmo Muhammadiyah Hadirkan Syaikh Ahmad Subhi Al Azhari

PPM Wiriosoedarmo Muhammadiyah Hadirkan Syaikh Ahmad Subhi Al Azhari

KEBUMEN, Suara Muhammadiyah – Pondok Pesantren Modern Wiriosoedarmo Muhammadiyah Gombong menyelenggarakan Dauroh ‘Ulumul Quran dengan menghadirkan Syaikh Ahmad Subhi Al Azhari dari Mesir. Dirinya adalah Mudir Madrasah Al Quran di Masjid Shaleh Ja’fary Kairo Mesir. Kegiatan ini diselenggarakan sejak tanggal 23 Oktober 2022 sampai tanggal 5 November 2022.

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang ‘Ulumul Quran. Terdiri dari Dauroh ‘ammah dan kegiatan talaqqy. Kegiatan Dauroh diikuti oleh seluruh santri dan ustadz/ah pondok serta beberapa peserta dari luar yang merupakan para pengajar al Quran di Gombong dan sekitarnya.

Pada kegiatan dauroh Syaikh Ahmad Subhi membahas kitab Tuhfatul Athfal dan Jazariyah, membahas kitab waratilil qurana tartila dan ‘ulumul Quran serta kitab Syamail Muhammadiyah. Kegiatan dauroh diikuti oleh 200an peserta.

Peserta talaqqy terbatas hanya 24 peserta dimana semua peserta secara intensif membaca al Quran 30 Juz dengan dua macam qiroat yaitu Qiroat Syu’bah dan Hafs. Peserta membaca al Quran secara tartil dan langsung dijelaskan cara membaca yang benar sesuai riwayat yang mutawattir. Para peserta talaqqy dibekali ilmu yang lebih dalam sehingga diharapkan selesai talaqqy dapan mengajar qiroat dengan baik.

Syaikh Ahmad berharap, Ponpes Wiriosoedarmo Muhammadiyah Gombong dapat menjadi salah satu ma’had yang dapat menjaga ilmu qiroat al Quran dimana ilmu tersebut sangat jarang dimiliki oleh kebanyakan umat Islam. “Saya datang jauh-jauh dari Mesir dengan optimisme tinggi bahwa Ponpes Wiriosoedarmo dapat menjadi penjaga Qiroat al Quran dengan semangat para santri dan guru mempelajari ilmu qiroat al Quran,” ungkapnya.

Lebih lanjut Syaikh Ahmad menjelaskan bahwa ilmu al Quran adalah ilmu yang paling dasar dan yang paling penting. Karena agama kita dibangun bersumber kepada al Quran. Semua para imam madzhab mendasari pemikirannya kepada al Quran, bukan sekedar ra’yu belaka. Kemudian setelah ilmu al Quran, ilmu berikutnya adalah ilmu hadits, syariat, dan fiqh. (Hidan)

Exit mobile version