Pra Muktamar, Jajaran PP Muhammadiyah Kompak Kenakan Batik Gumar

Pra Muktamar, Jajaran PP Muhammadiyah Kompak Kenakan Batik Gumar

Jajaran PP Muhammadiyah

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sidang Pleno 1 Tanggapan Atas Materi Muktamar, Pelaksaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah ‘Aisyiah resmi dilaksanakan pada hari ini, Sabtu (5/11). Kegiatan yang dilakukan secara Hybrid dan bepusat di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini, diikuti oleh peserta sidang yang terdiri dari perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia dan perwakilan Organisasi Otonom (Ortom) di tingkat pusat.

Ada hal yang terlihat menarik saat acara tengah berlangsung. Terlihat para jajaran Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara serempak mengenakan Batik Gumar, yang menjadi salah satu produk yang dikeluarkan oleh Toko Suara Muhammadiyah dalam menyambut Mukatamar ke-48 kali ini.

Tampak hadir jajaran PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Abdul Mu’ti, Goodwil Zubir, Muhadjir Effendy, Dahlan Rais, Agung Danarto dan Agus Taufiqurrahman.

Batik dengan desain elegan yang berwarna dominan hitam, bermotif gunungan dan berbagai corak berwarna kuning keemasan ini terinspirasi dari ‘gunungan/kayon’, yang dalam konsep Jawa adalah simbol kehidupan (pohon kehidupan) yang melambangkan seisi alam semesta. Jika kita menengok pagelaran wayang, gunungan akan terlihat digunakan untuk membuka dan menutup sebuah adegan, sebagai tanda pergantian babak dalam perwayangan.

Secara tersirat, Batik bertagline “Batiknya Penggembira Muktamar” ini, memiliki arti bahwa hadirnya Muktamar diartikan sebagai momentum perhelatan dan dalam setiap era, Muhammadiyah sebagai pergerakan, turut hadir menggelorakan dakwah yang membangkitkan kehidupan ke arah kemajuan.

Adapun dalam Sidang Pleno I ini, akan ada total empat materi yang akan dibahas dan para peserta Muktamar juga diberi kesempatan untuk menanggapi materi-materi tersebut. Diantara materi itu ialah (1) Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2015-2022, (2) Program Muhammadiyah 2022-2027, (3) Risalah Islam Berkemajuan dan terakhir, (4) Isu-isu strategis Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal. (Arina)

 

Exit mobile version