MDMC Ikuti Pertemuan Global Negosiasi Kemanusiaan di Swiss

MDMC Ikuti Pertemuan Global Negosiasi Kemanusiaan di Swiss

MDMC Ikuti Pertemuan Global Negosiasi Kemanusiaan di Swiss

JENEWA, Suara Muhammadiyah – Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah sekaligus Program Coordinator EMT Muhammadiyah International, Abdoel Malik Rizal, awal bulan ini, mengikuti World Summit on Frontline Humanitarian Negotiation 2022 yang diselenggarakan Centre of Competence on Humanitarian Negotiation (CCHN).

Dilansir dari situs penyelenggara, frontline-negotiations.org, ini merupakan pertemuan global membahas tentang negosiasi kemanusiaan garis depan.

Dalam situs tersebut, negosiasi kemanusiaan didefinisikan sebagai interaksi antara organisasi kemanusiaan dan patner mereka untuk membangun serta memelihara keberadaan organisasi kemanusiaan di lingkungan krisis (konflik, bencana, arus migrasi, epidemi dan lainnya).

Kemudian juga memastikan akses kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan dan memberikan bantuan kemanusiaan serta melaksanakan kegiatan perlindungan.

Acara yang diselenggarakan Selasa hingga Kamis (1-3/11) itu dilaksanakan secara daring dan luring. Secara daring diikuti sebanyak 1300 orang dan luring ada 250 orang hadir langsung di Jenewa, Swiss.

Para peserta adalah pemimpin, pembuat kebijakan, perwakilan pemerintah, akademisi dan aktor kemanusiaan dari organisasi internasional dan non-pemerintah dari kurang lebih 120 negara.

Pertemuan global ini melaksanakan banyak agenda berupa diskusi, workshop, sharing session, simulasi dan pertemuan tertutup forum donor.

Abdoel Malik Rizal menyatakan bahwa pada dasarnya negosiasi adalah praktek keseharian, hanya banyak yang tidak tersadarkan, ada pola dan pengalaman yang bisa di jadikan temuan ilmiah.

“Dalam urusan kemanusiaan di daerah rawan konflik memerlukan akses dan jaminan keamanan dalam pemberian pelayanan pada warga yang terdampak,” ujarnya.

Maka, lanjutnya, untuk mendapatkan akses ada proses pembicaraan dan pertukaran pikiran. Itu adalah proses negosiasi untuk mendapatkan persetujuan multi-pihak walau acapkali tidak mudah.

Ia menambahkan bahwa World Summit CCHN tahun ini membahas persiapan menghadapi tahun 2040. Mempertajam pembacaan krisis yang bermunculan, yang sedang berlangsung dan mencari pengakhirannya.

Selain itu, masih menurut Malik, rencananya pada tahun 2023 akan diselenggarakan diskusi pengantar sebagai awal pembentukan Komunitas Praktisi Frontline Negotiation di Indonesia.

Diundangnya Abdoel Malik Rizal karena dedikasinya sejak tahun 2018 hingga sekarang sebagai peserta dan fasilitator untuk regional Asia. (Sapari/Riz)

Exit mobile version