PCIM Mesir Hadir di Muktamar 48
Oleh: Umair Fahmiddin
Ada rasa syukur yang terpancar dari persiapan warga Persyarikatan menyambut Muktamar tahun 2022 di Surakarta. Rangkaian kegiatan menjelang Muktamar turut digelorakan di berbagai penjuru negeri. Kegembiraan itu tidak hanya di Tanah Air namun juga tampak di luar negri, Mesir salah satunya.
Kalau kita ingat, dua tahun lalu, momen Muktamar ke-48 sudah di depan mata. Qodarullah, bumi tetiba tertutup pandemi. Demi kemaslahatan bersama, warga Persyarikatan rela dan ikhlas untuk menunda agenda lima tahunan yang sudah lama ditunggu itu. Kita semua -baik para pimpinan Muhammadiyah ataupun warganya- tidak ada yang tahu kapan muktamar dapat terselenggara. Namun semua optimis dan berdoa agar wabah segera purna.
Semua perhelatan akbar di dunia ditunda, termasuk Muktamar Muhammadiyah. Berdasarkan sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring diputuskan bahwa “Muktamar Muhammadiyah Ke-48 di Surakarta akan dilaksanakan pada tahun 2022 setelah pelaksanaan ibadah haji. Apabila pada tahun 2021 keadaan benar-benar aman dari segi kesehatan dan berbagai aspek lainnya maka dapat dibuka kemungkinan pelaksanaan Muktamar tahun 2021.”
Keputusan sidang Tanwir 2020 yang diambil Muhammadiyah itu sangat bijak. Muhammadiyah mengedepankan kemaslahatan daripada kepentingan organisasinya. Kerugian Muhammadiyah pun tidak sedikit. Contoh, berapa DP untuk sewa hotel para peserta Muktamar yang telah dibayar dan tidak bisa kembali. Namun demikian, warga Muhammadiyah sadar akan kondisi pandemi yang ada. Bahkan Muhammadiyah pun turut membantu bangsa agar mampu melewati masa pandemi yang melanda dunia.
Datang kabar baik melalui sidang Tanwir pada bulan September 2021 yang bertema “Optimis Hadapi Covid-19 Menuju Sukses Muktamar ke-48”. Diputuskan bahwa Muktamar Muhammadiyah tahun 2022 akan dilaksanakan secara luring dan daring. Kabar ini sekaligus memberi kepastian kepada warga Persyarikatan tentang penyelenggaraan Muktamar ke-48.
Keputusan Muhammadiyah itu diambil karena pandemi belum melandai. Di Indonesia, per-tanggal 3 September 2021 tercatat ada 134.356 jiwa yang meninggal. Sedangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi belum akan berakhir, setidaknya hingga pertengahan atau akhir 2022. Tetap “Tumbuhkan sikap optimis hadapi pandemi dan masalah negeri … ,” seru Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., dalam pidatonya di sidang Tanwir Muhammadiyah 2021.
Sembilan bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 30 Juni 2022 PP Muhammadiyah kembali mengadakan sidang Tanwir dengan tema yang sama dengan Tanwir sebelumnya. Tanwir 2022 yang diselenggarakan melalui telekonferensi video, ternyata menghasilkan beberapa keputusan yang membatalkan keputusan sebelumnya. “Muktamar dilaksanakan secara tatap muka sesuai protokol kesehatan Covid-19,” terang Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. yang membacakan hasil keputusan Tanwir di hadapan peserta Tanwir.
Kabar gembira itu segera tersebar ke santero negeri, sekaligus menjadi penanda bahwa muktamar semakin dekat. Tidak ada perubahan tanggal pelaksanaan, yakni 18-20 November 2022. Semua kader pun serentak mengatakan “Kami Siap” sukseskan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta.
Untuk menunjukkan kesiapan itu, banyak kegiatan yang dilaksanakan. Para pengembira juga masih bisa mengikuti rangkaian kegiatan selama Muktamar berlangsung, di antaranya, Malam Mangayubagyo; Wisata Reguler; Tour De Cara; Tour De AUM; Muhammadiyah Trip Story; Bazar dan Ekspo.
Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Mesir akan hadir dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta untuk memeriahkan Ekspo di zona 1 nomor 34. Ada 2 kader Muhammadiyah Mesir yang sengaja datang dari Kairo dan kini sudah tiba di Surakarta. Mereka akan mengenalkan perkembangan Muhammadiyah di Mesir, dan membuka peluang untuk kerja sama dengan PCIM Mesir: Pendidikan dan Ekonomi yang membawa semangat internasionalisasi Muhammadiyah.
Umair Fahmiddin, Mahasiswa S2 Universitas Al-Azhar, Kairo