SOLO, Suara Muhammadiyah — SMP Muhammadiyah 1 Gatak (Musaga) menjadi transit penggembira muktamar ke – 48 Muhammadiyah, Sabtu (19/11).
Awalnya, SMP Musaga akan menjadi lokasi transit dari rombongan Lazismu DIY. Namun karena satu lain hal, kuota transit tersebut diberikan kepada rombongan dari Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (PERSADA).
Berdasarkan penuturan Pak Amin Bambang P., Kepala Sekolah SMP Musaga, bahwa sekolah tersebut telah berdiri sejak 1970-an.
Saat ini, sekolah sedang mengembangkan kurikulum pembelajarannya, yakni dengan membuat program boarding yang diikuti oleh siswa setiap minggunya.
Hampir setiap sore diputar murottal, nasyid, puisi berjudul ibu dan menjadikan nuansa terasa hangat.
Kabid Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) SMP tersebut, Ust. Thoyyib yang masih sangat muda saat diajak ngobrol menceritakan kondisi sekolah, beliau memiliki keinginan menjadikan sekolah sebagai sentra tahfidz dan siswa bisa berkomunikasi aktif berbahasa Arab.
Ada salah satu nasehat dari orangtuanya saat Ust. Thoyyib bercerita hendak keluar, setelah beberapa bulan mengabdi di sana.
“Kalau kerja di pabrik, misal ndak betah, lalu mau keluar tidak masalah. Tidak ada beban. Tapi kalau kerja di lembaga, apalagi sudah buat program, jangan ditinggal. Harus tanggungjawab, meski hasilnya tidak seberapa,” kenang Ust. Thoyyib yang melanjutkan obrolannya dengan keyakinan bahwa pasti ada jalan ‘min haitsu la yahtasib’. (Diyan)