CIANJUR, Suara Muhammadiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) melakukan aksi cepat tanggap dengan memberikan bantuan bagi daerah terdampak gempa bumi Cianjur. Daerah tersebut adalah Desa Cieundeur, Mekarwangi, dan Desa Bunisari/Ciwalen.
Hening Parlan selaku pengurus LLHPB PP ‘Aisyiyah yang terjun langsung ke lokasi menyebutkan bahwa saat situasi gempa terjadi LLHPB PP ‘Aisyiyah kemudian melakukan koordinasi OMOR (One Muhammadiyah One Respons) dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center). “LLHPB fokus pada penanganan ibu, anak, lansia, serta kelompok rentan. Desa Cieundeur yang tercatat banyak kebutuhan bayi dan perempuan akan didirikan empat posko, dan desa Mekarwangi akan didirikan dua posko,” terang Hening.
Tim LLHPB yakni Hening bersama Wastiyah dan Irma Yusni berangkat ke Cianjur pada Selasa, 22 November 2022 pukul 16.30 kemudian tiba di lokasi awal yakni ‘Aisyiyah Islamic Center Cianjur untuk melakukan koordinasi dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Cianjur. Ketua PDA Cianjur, Titin beserta tim kemudian mengantarkan perjalanan LLHPB PP ‘Aisyiyah menuju ke lokasi penyintas bencana di Cieundeur dan Mekarwangi. “Lokasi-lokasi tersebut adalah lokasi ranting ‘Aiysiyah yang 80% terdampak adalah anggota Balai Sakinah ‘Aisyiyah yang merupakan komunitas dampingan ‘Aisyiyah,” ungkap Hening.
Digambarkan oleh Hening di masing-masing lokasi terdapat beberapa titik pengungsian berupa tenda-tenda. “Bayi, balita, orang sakit, dan ibu hamil ada diantara mereka,” terang Haning. Saat ini tim telah membawa berbagai kebutuhan perempuan dan anak seperti pakaian, pakaian dalam, popok, handuk, handuk, minyak kayu putih, minyak telon, selimut, dan sebagainya. “Barang kami tidak banyak, tentunya belum mencukupi dan ini hanya menjadi titik awal sebelum LLHPB mengirimkan kembali bahan bantuan tahap selanjutnya.”
Bantuan tahap selanjutnya menurut Hening akan disesuaikan dengan kebutuhan warga terdampak di setiap posko. LLHPB PP ‘Aisyiyah juga merencanakan akan membangun Dapur Balita, Ibu, dan Lansia Sehat ‘Aisyiyah sebagai upaya untuk memenuhi asupan gizi bagi kelompok rentan yakni perempuan, anak, dan lansia di lokasi pengungsian. (Suri)