Momen Istimewa Kajian Ponpes Karangasem Muhammadiyan Paciran 

Momen Istimewa Kajian Ponpes Karangasem Muhammadiyan Paciran 

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Ratusan jama’ah memenuhi masjid Fahd Turki Atturki untuk mengikuti kajian bulanan yang diadakan Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyan Paciran.

Masjid yang terletak di kampus 2 Pondok Karangasem, Muhammadiyah Paciran ini selalu penuh dengan para jama’ah yang tidak hanya dari sekitar Lamongan, bahkan ada juga yang dari luar Lamongan salah satunya dari Tuban.

Pada Sabtu 26 November 2022 menjadi momen spesial bagi keluarga besar pondok Karangasem, Takmir masjid dan juga jama’ah pengajian. Pasalnya pada hari itu kedatangan tamu dari Riadh.

Tamu tersebut bernama, Syekh Fahd bin Turki Atturki. Dialah orang yang menjadi donatur pendirian masjid yang tidak pernah sepi dengan kegiatan ibadah maupun pengajian.

Kedatangannya disambut langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan bernama KH. Abdul Hakam Mubarok.

Syekh Fahd tidak datang sendiri, dia ditemani saudaranya yang juga merupakan partner kerja bernama Syekh Hisyam.

Ketika menyaksikan antusias jama’ah yang datang ke masjid untuk shalat berjama’ah dan mengikuti pengajian, Syekh Fahd merasa bahagia. Pasalnya apa yang menjadi harapan dari keluarganya agar masjid ini makmur, benar-benar terwujud.

“Saya berterimakasih kepada bapak ibu jama’ah sekalian, kepada semua pengurus pondok ini yang telah datang ke masjid untuk beribadah, menyebut-nyebut nama Allah dan bersholawat kepada Rasulullah. Ini bagian dari memakmurkan masjid,” ucapnya.

Berdasar pada apa yang dilihatnya itu, ia berniat akan membicarakan dengan keluarganya untuk membangun super market serta klinik pengobatan di area masjid itu.

Gayung bersambut. Menanggapi rencana pendirian super market dan juga klinik, KH. Abdul Hakam Mubarok selaku pengasuh pondok Karangasem menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada pesantren yang dipimpinnya itu.

“Masjid, supermarket dan klinik menurut saya adalah satu kesatuan. Dengan adanya supermarket, maka semua pembiayaan masjid baik kajian, sarana dan prasarana berasal dari supermarket, sedangkan klinik didirikan agar jama’ah yang datang ke sini, menjadi sehat, semua biaya pengobatan diupayakan gratis,”tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Syekh Hisyam mengungkapkan kekagumannya kepada salah satu santri bernama Hasyim yang saat itu menjadi imam shalat magrib.

“Subhanallah. Saya kagum dengan bacaan dan suara anak yang menjadi imam tadi. Ini bukti bahwa, di masjid ini tempat berkumpul untuk mengesakan Allah dengan menyembahnya,” pungkasnya.

Di akahir pertemuan, Syekh Fahd dan Syekh Hisyam diberi oleh-oleh berupa kopiyah berlogo masjid Fahd Atturki. Kedua orang inipun merasa bahagia dan langsung mengenakannya. (Iwan Abdul Gani)

Exit mobile version