Mendukung Predikat Kampung Sayur, KKN Alternatif UAD Membuat Eco Enzyme

Mendukung Predikat Kampung Sayur, KKN Alternatif UAD Membuat Eco Enzyme

MENDUKUNG PREDIKAT KAMPUNG SAYUR KKN ALTERNATIF UAD MEMBUAT ECO ENZYME

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pada hari Kamis tanggal 10 November 2022, sembilan mahasiswa KKN Alternatif UAD periode 84 dari unit IV.B.3 menyelenggarakan pembuatan Eco Enzyme di balai RW 05, Patehan, Kraton. Mereka membuat Eco Enzyme bersama dengan beberapa orang warga, beberapa anggota gepoktani Gading Asri, dan salah seorang anggota Eco Enzyme Nusantara bernama Eti Halimah. Kegiatan pembuatan Eco Enzyme sendiri merupakan program kerja bersama milik unit IV.B.3 yang terdiri dari Agra Julihanza selaku ketua unit, Agung Budi Putranto, Nusita Fitra Wardana, Muhammad Iqbal Arunsyah, Ruth  Navtali Dima, Febrina Ayu Wulandari, Diajeng Indah Saputri, Syifa Nur Anggraini, dan Mufidatul Husna.

Salah satu persiapan yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah mengumpulkan sampah organik berupa kulit buah dan sisa sayuran. Mereka memperoleh bahan-bahan tersebut dari masyarakat RW 05, penjual lotis, penjual jus buah, dan pasar demangan. Sedangkan untuk bahan lain seperti molase di dapatkan dari Sri Legati, anggota gepoktani Gading Asri, dan air di dapatkan dari balai RW 05. Eco Enzyme sendiri memiliki rumus  dalam pembuatannya, yaitu 1 : 3 : 10 (molase : kulit buah : air) dan unit IV.B.3 menggunakan takaran 3 liter molase : 9 kilogram kulit buah : 30 liter air.

Meskipun pembuatannya cukup rumit karena membutuhkan ketelitian serta kesabaran, Eco Enzyme memiliki banyak kegunaan, yaitu dapat digunakan untuk membersihkan rumah,  membersihkan tubuh, mengobati luka, dan pemeliharaan lingkungan. “Manfaat Eco Enzyme itu banyak sekali, pertama bisa melestarikan lingkungan, terus untuk kesehatan baik untuk penyakit kulit, untuk kumur, untuk bisa merendam kaki yang sakit. Intinya kan untuk melestarikan bumi ini,” ujar Sri. “Pesannya untuk warga atau untuk siapa saja, mari kita tambah semangat untuk melestarikan bumi ini biar lingkungan bersih dan memanfaatkan sisa-sisa sampah biar berguna untuk kedepannya. Paling enggak untuk mengurangi sampah, selain itu juga untuk pupuk organik lingkungan jadi bersih juga,” tambahnya.

Menurut Sri, kendala pembuatan Eco Enzyme terletak pada sumber daya manusia. “Kalau menurut saya kendalanya itu kesadaran yang tinggi untuk lingkungan sendiri. Eco Enzyme itu banyak sekali manfaatnya dan kita perlu untuk sosialisasi ke warga biar punya semangat buat melestarika bumi ini. Eco Enzyme kan untuk semuanya, bisa untuk pupuk, humus sama tanaman. Berarti satu Eco Enzyme itu untuk 1000 manfaat.” (Nus/syi)

 

 

 

 

 

Exit mobile version