Program Orangtua Asuh, Muhammadiyah Gresik Tanggung Seluruh Biaya Sekolah Anak Yatim

Program Orangtua Asuh, Muhammadiyah Gresik Tanggung Seluruh Biaya Sekolah Anak Yatim

Program Orangtua Asuh, Muhammadiyah Gresik Tanggung Seluruh Biaya Sekolah Anak Yatim

GRESIK, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) bekerja sama dengan Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik terus mengembangkan program Orangtua Asuh yang akan menopang seluruh biaya sekolah anak-anak yatim. Bahkan taun depan siap menyasar sekolah-sekolah di luar Muhammadiyah.

“Tahun depan kami berharap bisa mengelola program Orangtua Asuh ini tidak saja bagi anak-anak yang bersekolah di lembaga pendidikan Muhammadiyah, tapi juga sekolah lain, sehingga asas manfaatnya bisa lebih luas lagi,” uangkap Ketua Lazismu PDM Gresik Abdul Rozak di sela penyerahan bantuan beasiswa kepada anak-anak yatim di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Sabtu (3/12/2022).

Dikatakan, tahun 2022 ini, bersama Majelis Dikdasmen PDM Gresik, Lazismu menyerahkan beasiswa pembiayaan sekolah kepada 93 anak yatim yang tersebar di berbagai daerah di wilayah Kabupaten Gresik, dengan total nilai Rp 240 juta. Beasiswa sebesar itu sudah mengkaver seluruh kebutuhan biaya sekolah masing-masing anak selama setahun. Realisasi itu meningkat lebih dari 100 persen dibanding tahun 2021 yang baru bisa menyantuni 44 siswa.

Data di Lazismu Gresik menunjukkan, sebenarnya pengajuan bantuan beasiswa tahun 2023 jauh melebihi yang terealisasi. Data yang masuk ke Lazismu berdasarkan rekomendasi Majelis Dikdasmen tahun 2022 sebenarnya sebanyak 150 anak yatim, tapi yang terlayani baru 93 anak yatim. Karena itu, Lazismu dalam menggalang dana pada program Orangtua Asuh perlu dimaksimalkan.

“Kami yakin, potensi untuk menghimpun dana untuk program ini sangat besar. Kami butuh waktu untuk sosialisasinya lebih panjang lagi. Pada program pertama dan kedua, tahun 2021 dan 2022, waktunya relatif singkat, cuma 1 hingga 2 bulan. Tahun depan insya Allah bisa dimaksimalkan lagi,” tambah Wakil Ketua Lazismu PDM Gresik Taufiqurrahman.

Sementara Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Dodik Priyambada, mengungkapkan, program Orangtua Asuh layak untuk dikembangkan. Pasalnya, di 79 sekolah di bawah naungan Majelis Dikdasmen Gresik, sebaran anak yatim yang perlu mendapat bantuan beasiswa pembiayaan hampir merata, terutama di kawasan pinggiran, yang rata-rata kondisi perekonomiannya masih sangat berat.

“Karena itu, kami berharap Lazismu di tahun-tahun mendatang bisa maksimal lagi dalam menggalang donator untuk program ini,” ujar Dodik seraya menambahkan, peran beasiswa tersebut sangat membantu keberlangsungan Pendidikan anak-anak yatim di seluruh wilayah Gresik.

Ketua PDM Gresik, M. In’am menekankan perlunya kekompakan dan kerja sama yang harmonis antarlembaga/majelis untuk memaksimalkan peran sosialnya kepada masyarakat. Tantangan, katanya, selalu akan muncul, baik yang berpotensi melemahkan atau nggembosi kinerja atau semangat perjuangan. Karena itu, selain profesional dalam menjalankan Amanah, diperlukan kesabaran dan ketabahan yang kuat, sehingga semangat berjuang tetap bisa dipertahankembangkan.

“Tantangan yang berpotensi nggembosi semangat berjuang bisa datang dari eksternal maupun internal. Karena itu, sekali lagi diperlukan kesabaran dalam berkhidmat dalam persyarikatan. Sekali lagi, kerja sama dengan banyak pihak perlu terus digalang,” ujarnya. (Rps)

Exit mobile version