SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang IMM Sleman mengadakan kegiatan Progresif Institut 2022 dengan tema “Gerakan Intelektual Ikatan Membentuk Kader Kritis dalam Menghadapi Era Society 5.0”. Kegiatan Progresif Institut yang selanjutnya disebut dengan PI ini merupakan program kerja dari 3 bidang, yaitu bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK), bidang Immawati, serta bidang Hikmah dan Kebijakan Publik.
Kegiatan ini diselenggarakan selama 2 hari yaitu hari Sabtu-Minggu, 3-4 Desember 2022 di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta. PI ini merupakan kegiatan perkaderan pendukung bagi kader-kader di lingkup IMM Sleman sebagai wadah pematangan intelektual. Terdapat 3 kelas dalam PI, yaitu kelas sosial, kelas gender, dan kelas politik. PI diikuti oleh kader IMM se-Sleman dari berbagai komisariat.
PI ini menggunakan konsep pemantik, yang notabene mayoritas merupakan alumni PC IMM Sleman dan beberapa dari non-alumni. Diantara mereka ialah; Anang Masduki, Farhan Aji Dharma, Laili Isna F, Khoirum Majid, Muhyi Atsarissalaf, Muh. RM Fayasy Failaq, Fadhlina A. Arifah, Masyitoh Inayati, Alfandi Ilham, M. Umar Al-Faruq, Masita, dan Ahmad Yani.
Immawati Via Aswani selaku ketua panitia kegiatan mengatakan dalam sambutannya bahwa, pelaksanaan progresif institut bertujuan untuk membentuk kader kritis yang memiliki basis keilmuan yang kuat serta kesadaran akan pentingnya memahami isu-isu yang berkembang dalam masyarakat khususnya isu sosial, isu politik dan isu gender.
Ketua Umum PC IMM Sleman, Immawan Nizam Zulfa dalam sambutannya menyampaikan bahwa PI sebagai creative minority dalam ranah intelektualisme menjadi suatu hal yang perlu dilaksanakan mengingat adanya fenomena degradasi intelektualisme di tubuh IMM secara umum. Maka melalui tiga bidang di PC IMM Sleman dengan kelasnya masing-masing diharapkan menjadi solusi atas hal tersebut.
Kegiatan ini diawali dengan sarasehan bersama PC IMM Sleman yang membahas mengenai tren intelektualisme di tubuh ikatan, dan PI sebagai wadah pematangan intelektual. Kemudian peserta memasuki kelas masing-masing untuk mengikuti forum yang diawali dengan pemaparan dari pemantik dan dilanjutkan dengan FGD.
Kegiatan ini tidak berhenti pada forum 2 hari saja, lebih lanjut lagi akan dilakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari masing-masing kelas berupa komunitas dan kegiatan tertentu.
Menurut salah seorang peserta yaitu immawan Faisal Nasirul Haq, PI ini tidak membosankan dan ia berharap PI akan terus mencetak kader-kader intelektual yang kritis. (Medkom)