KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah menggelar kajian Senin Malam Selasa (SEMASA) di Joglo Panti Asuhan Aisyiyah.
Pengurus PDPM Karanganyar, Tarno menjelaskan pengajian itu digelar sebagai gerakan maju dan peneguhan Ideologi Muhammadiyah.
“Kegiatan semasa ini sebagai bentuk kegiatan turun ke bawah. Acara tersebut sekaligus menjadi tasyakkur bakda kegiatan pengamanan muktamar aisyiah ke-48 di Solo serta mempererat tali silaturahmi,” ujar Tarno, Senin Malam (6/12/2022).
Dia memaparkan beberapa informasi dalam kajian tersebut. “Karanganyar dalam waktu dekat akan ada gerakan sekolah Mubaligh Muda Muhamamdiyah dengan durasi 6 bulan, dan mimpi saya ada 177 ranting, sekarang sudah terbentuk di 3 Kecamatan. Saya aktif pengajian sejak 1998, inisiator kajian semasa Bupati Karanganyar Juliyatmono,” ujarnya.
Sementara, narasumber pengajian, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jatmiko, mengangkat tema Pemuda Berkemajuan.
Dia mengawali tausyiahnya dengan mendoakan saudara-saudara yang sedang mengalami gempa bumi khususnya di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Berikanlah kami sehat wa l’afiat dan dijauhkan dari wabah yang saat ini sedang berjangkit dan lindungilah saudara kami di Cianjur. Lindungilah kami dan ampuni dosa-dosa kami, orang tua kami saudara-saudara kami dan anak cucu kami serta sahabat-sahabat kami dengan kasih sayangMu. Sesungguhnya hidup dan mati kami hanya karena-Mu,” ujarnya.
Ustaz Jatmiko, sapaannya, melanjutkan tausyiahnya dengan pentingnya literasi digital dengan budaya menulis ‘dan segala urusan yang kecil maupun yang besar adalah tertulis. Umat Islam, khususnya warga Pemuda Muhammadiyah seharusnya mencontoh kebiasaan-kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW.
“Mari mengistiqomahkan sembilan kebiasaan emas dan berupaya selalu menulis seperti anjuran quran surat al qamar ayat 53,” ujarnya.
Dia menjelaskan dalam memahami pemuda berkemajuan bisa dilihat dari sisi religius dengan kegiatan positif sebagai berikut:
Pertama, salat fardhu diawal waktu dengan berjamaah dilanjutkan dengan melakukan salat Tathowu’ (sunnah) seperti salat rawatib, dhuha, dan tahajud. Kedua, melakukan puasa sunnah seperti puasa 3 hari setiap bulan, puasa senin-kamis, atau seperti puasa Nabi Daud.
Lebih lanjut peraih Kontributor Terbaik Pertama Jawa Tengah tersebut menekankan, “Budaya baik ketiga yaitu mengeluarkan zakat, infaq, dan shodaqoh (2,5 % dari penghasilan),”ujarnya.
Keempat, beradab islami dalam setiap kegiatan. Kelima, tadarus Al-Qur’an minimal 1 juz setiap hari dan khatam dalam sebulan. Keenam, Membaca buku minimal satu jam tiap hari. Ketujuh, Mengaji minimal seminggu sekali. Kedelapan, aktif berjamaah dan berorganisasi. Kesembilan, senantiasa berfikir Positif dan bersyukur.
“Maka ini adalah momentum untuk semangat mencari ilmu terutama warga pemuda Muhammadiyah untuk aktif menulis di media masa baik cetak maupun online berbekal membaca buku berorganisasi,” pesannya. (Jatmiko)