SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Grup Studi Teater Muhammadiyah kabupaten Tegal pimpinan Nurabidin mementaskan drama dengan Judul Durung Wayahe Tapi Wis Wayahe sutradara Faiz Gemblong yang di pentaskan pada 1 Desember 2022 di Hotel Harris Semarang.
Pada penutupan program kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) sebagai penyelenggara Lembaga Jhpiego perwakilan Indonesia bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pemrov Jateng, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng.
Mempersembahkan pementasan teater melibatkan grup kesenian Studi Teater Muhammadiyah Kabupaten Tegal yang di produseri oleh Abdul Ghofar Ismail sekaligus Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
Grup Studi Teater Muhammadiyah (STM) Kabupaten Tegal ini merupakan grup kesenian yang langsung di bina oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal di bidang Seni Budaya dan Pariwisata serta olahraga.
Abdul Ghofar Ismail selaku produser, mengucapkan terimakasih atas kepercayaanya dalam kegiatan penutupan program KBPP yang di selenggarakan oleh lembaga Jhpiego dan Kemenkes Pemprov Jateng mempersembahkan pemestasan teater yang di pentaskan oleh studi teater Muhammadiyah Kabupaten Tegal. “Semoga bisa terus berkolaborasi untuk memajukan kreatifitas seni teater Muhammadiyah,” tuturnya.
Kegiatan Closing program dihadiri oleh Kepala Biro Pemerintah, Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda Provinsi Jateng Muhamad Masrofi, S.Sos, M.Si. Kepala Perwakilan BKKBN Jateng drg Widwiono, M.Kes, Direktur Riset dan Evaluasi Jhpiego dr Siti Nurul Qomariyah, dan lainnya.
Lebih lanjut penulis naskah menceritakan sinopsis naskah drama yang berjudul “Durung wayahe tapi wis wayahe” adalah naskah drama yang ditulis oleh Mutmainah, S.K.M., M.P.H Dalam naskah tersebut meceritakn tentang sepasang suami istri yaitu bernama Anik dan Anang yang tinggal serumah dengan ibu mertua, ibu Anang. Bune, demikian pasangan ini memnaggil ibu mereka. Bune, perempuan sepuh dengan kesibukan memelihara ayam dan bebeknya.
Anang merupakan anak bungsu bune, keeharianya di sibukan dengan berjualan sayur keliling menggunakan motor bebek tua yang dipasang kerombong. Saat ini Anik, istri Anang sedang mengandung anak ketiga mereka disaat anak nomor 2 baru berusia 9 bulan.
Bukan hal yang mudah bagi Ani menjalani kehamilanya kali ini, ia sering kali didera kelelahan, emosi yg tidak stabil bhkan sering kali putri, anak keduanya menjadi sasaran kemarahanya.
Ani yang pada kehamilan sebelumnya rajin mengikuti kelas ibu hamil didesanya, pada kehamilannya kali ini ia hanya dua kali datang ke kelas tsb. Ia merasa malu dtg kembali ke kelas tsb setelah beberapa temanya berseloroh tentang kehamilannya. Dini, bidan Desa Mberan mencoba merayu agar Anik kembali mengikuti kelas ibu hamil di desanya.
Banyak pengetahuan yang diberikan saat Kelas ibu hamil, antara lain perawatan selama kehamilan, gizi selama hamil, dan waktu yang tepat untuk pemberian makanan Tambahan, termasuk ASI Ekskusif, tumbuh kembang anak serta pemilihan kontrasepsi yang aman dan tepat.
Sedangkan menurut Nurabidin selaku ketua Studi Teater Muhammadiyah Kabupaten Tegal berharap dengan adanya pementasi ini ada pesan yang di sampaikan kepada penonton agar senantiasa bisa mengurangi kasus stunting dan kematian ibu melahirkan. Sedangkan untuk sinergi pada pementasan ini.
“Saya berharap melalui teater dapat menjadi ladang dakwah khususnya di bidang kesenian,sesuai motonya gembirakan dakwah melalui kesenian,” ucapnya. (H.A)