JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sehubungan dengan kasus pembakaran al-Qur’an di Swedia belum lama ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam dan sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh kelompok ekstrim kanan yang dipimpin oleh Rasmus Paludan.
“Tindakan yang sudah menuai konflik di beberapa tempat di Swedia ini bukan saja tindakan yang sangat memakukan, akan tetapi juga tindakan yang tidak beradab. Paludan dan kelompok ekstrim ini adalah kelompok uncivilized Dan menjadi musuh bagi semua orang yang berpikiran sehat,” tutur Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional kepada Suara Muhammadiyah, Jum’at (9/12/2022).
Sudarnoto mengungkapkan Paludan dan kelompok ekstrim ini menebar xenofobia, rasialis, ultra nasionalis Dan sekaligus islamofobia. Kelompok ini benar benar telah melakukan pelanggaran berat terhadap prinsip keharusan menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak beragama.
Swedia seharusnya sudah menjadi negara dimana hak Dan kebebasan beragama setiap warga dijamin secara hukum dan Politik. Karena itu penerintah Swedia harus menindak tegas Paludan dan semua pihak yang melindungi tindakan kelompok ekstrimis ini. Jika tidak, maka ekstrimisme Dan islamofobia akan terus menyebar dan membahayakan kemanusiaan di mana mana.
Selain itu, MUI meminta Duta besar Swedia untuk Indonesia harus menyampaikan penjelasan secara terbuka terksit dengan kasus ini dan berjanji akan menindak dan menghentikan seluruh bentuk ekstrimisme. Diplomatic appeal kepada Dubes Swedia juga perlu dilakukan oleh pemerintah RI. “Jangan sampai, hubungan persahabatan Swedia-Indonesia ini terganggu karena kasus ini. Ini bukan kasus pertama, sebelumnya juga sudah terjadi,” pungkasnya. (Rpd)
.