Sekolah Kader, UM-Tapsel Entaskan Persoalan Perkaderan Persyarikatan

Sekolah Kader, UM-Tapsel Entaskan Persoalan Perkaderan Persyarikatan

PADANGSIDIMPUAN, Suara Muhammadiyah – Persoalan kritis kader persyarikatan menjadi persoalan serius dibanyak lokasi. Sumber kader sesungguhnya cukup banyak, hanya saja proses pematangan dan  pemliharaannya yang harus mendapat perhatian.

Bagi Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) persoalan kader ini coba disolusikan oleh Lembaga Pengembangan Al-Islam dan Ke-Muhammadiyahan yang menggelar ‘Sekolah Kader’ untuk mendapatkan kader persyarikatan masadepan.

Kegiatan sekolah kader berlangsung, Kamis (8/12) kemarin di ruang seminar UM-Tapsel, Padangsidimpuan. Kegiatan kali ini mengambil tema ” Mewujudkan Kader Kampus, Persyarikatan, Kader Umat dan Kader Bangsa” dihadiri 4 Pimpinan Daerah Muhammadiyah sekawasan Tabagsel, mulai dari PDM Padangsidimpuan, PDM Tapanuli Selatan, PDM Padang Lawas dan PDM Mandiling Natal.

Rektor UM-Tapsel Muhammad Darwis menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan pelaksanaan sekolah kader. Kata Darwis, ” Sekolah kader ini merupakan program kerja yang dilaksanakan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, dalam menjawab kebutuhan kader yang siap meneruskan estafeta kepemimpinan Muhammadiyah diberbagai level.”

Melihat perkembangan kepemimpinan Muhammadiyah dilevel cabang dan ranting hari ini, terasa semakin kering. Banyak ulama yang berpulang dan semakin sulit mendapatkan ulama yang mumpuni dalam menjawab kebutuhan ruhiah umat, kata Darwis. Diharapkan, sekolah kader ini dapat menyiapkan bibit pimpinan dan ulama Muhammadiyah ke depan.

Panitia pelaksana sekolah kader UM-Tapsel itu menjelaskan pada angkatan pertama diikuti sebanyak 30 mahasiswa smester 1 dan 3 yang berasal dari berbagai fakultas di UM-Tapsel. Kegiatan sekolah kader dilaksanakan Jumat dan Sabtu selama 4 smester.

“Jadi, biarkan para mahasiswa ini kami tempah selama 2 tahun di sini dan akan kita kembalikan ke ranting masing2 dengan langsung kita uruskan KTAM nya,” jelas Muhammad Darwis. Rektor UM-Tapsel tampak optimis  sekolah kader dapat menjadi salah satu solusi terbaik. (Syaifulh/Riz)

Exit mobile version