BOGOR, Suara Muhammadiyah – Kabar baik persyarikatan Muhammadiyah, Akademi Kebidanan Tri Dharma Husada Bandung dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor resmi bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Bogor Raya. Akademi Kebidanan Tri Dharma Husada berdiri pada tahun 2008 sementara Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bogor (STKIP Muhammadiyah Bogor) didirikan pada tahun 2005.
Alasan yang melatar belakangi dari penggabungan ini disampaikan langsung oleh Dr. Edi Sukardi,M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA) adalah bahwa para pengelola dari Yayasan Tri Dharma ini memerlukan generasi lanjutan dengan tujuan agar kegiatan pendidikan tetap berjalan.
“Yayasan Tri Dharma telah memandang Muhammadiyah yang memiliki konsen kuat pada dunia pendidikan dan dipandang layak untuk melanjutkan cita-cita yayasan. Dari hal tersebut, yang kemudian Yayasan Tri Dharma ini menyerahkan kepada Muhammadiyah (STKIP Muhammadiyah Bogor),” ungkap Edi kepada Suara Muhammadiyah, Sabtu (10/12/2022).
Sementara, dari pandangan STKIP Muhammadiyah Bogor juga memerlukan pengembangan sekolah tinggi dengan jangkauan yang lebih luas yang kemudian berkembang menjadi Universitas. Dengan hadirnya UMBARA memperkuat kiprah persyarikatan Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa khususnya di bumi Pakuan, julukan untuk Bogor.
Untuk peresmian penggabungan ini sudah mendapatkan Surat Keputusan resmi dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada 1 Desember 2022 nomor 878/E/0/2022.
Selanjutnya akan dilaksanakan launching dan peletakan batu pertama Universitas Muhammadiyah Bogor Raya sekitar tanggal 24 Desember 2022.
Hingga saat ini, jumlah mahasiswa sudah mencapai 1.650 orang. “Hal itu menjadi harapan untuk kedepan, bahwa perkembangan mahasiswa akan terus meningkat, bisa memberikan kesempatan yang lebih luas dengan bertambahnya jumlah program studi yang dibuka dan dapat memberikan konstribusi yang lebih luas sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah.” tutur Edi berharap. (Afra/Riz)