YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam kegiatan Sarasehan & Konferensi pres di Aula gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) sabtu, (10/12/22) ketua Lazizmu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Cahyono, S.Ag. mengatakan akan memberangkatkan relawan pada hari Ahad (11/12/22), untuk membantu membangun hunian darurat yang ditargetkan untuk Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) DIY, sebanyak 100 hunian. Tidak hanya itu Lazizmu mengirimkan 2 unit motor trail untuk mobilitas para relawan di Cianjur.
Kata Sofyan Fauzi sekertasi lembaga penangulangan bencana MDMC, total jumlah relawan muhammadiyah DIY yang sudah di berangkatkan keposyan 5 tepatnya didusun Ciender Kecamatan Warung Kondang, ada 72 porsenil yang dibagi menjadi 5 pemberangkatan dari pemberangkatan awal pada (21/11/22) dengan tugas awal menejemen posko, kasus cepat assesmen dan dapur umum, hingga saat ini porsenil yang berada di cianjur berjumlah 42.
Program awal relawan di posyan 5 yaitu membangun 100 hunian darurat (hundar). Situasi geografis, suhu, serta budaya masyarakat di cianjur menjadi alasan tidak menggunakan tenda komunal karena menjaga privasi dan dari penyakit, maka dari itu relwan muhammadiyah ambil tindakan cepat dengan membangun hundar dengan 1 hunian 1 kartu keluarga. Hingga saat ini dari target 100 hunian telat terbangun 72 hunian.
Perintah dari poskor untuk memperlebar wilayah pelayanan diposyan 5 menjadi 5 rt, hingga saat ini ada 285 kartu keluarga 960 jiwa yang telah dilayani dan menerima manfaat. Setiap logistik yang masuk akan disesuikan dengan kartu keluarga untuk menyesuaikan kebutuhan penerima.
Didusun ciender atau posyan 5 ini sulit dijangkau karena akses cuma bisa dilalui 1 mobil saja, maka sampai saat ini belum ada lembaga yang masuk memberikan perhatian, jadi muhammadiyah DIY diberikan izin untuk memberikan pelayanan kepada korban gempa tanpa lembaga lain.
Ada tantangan yang dihadapi relawan diposyan 5 itu sendiri salah satunya yaitu harus bekerja keras, karena tidak diperbantukan relawan lokal sedangkan posyan 1-4 diperbantukan oleh relawan lokal. Untuk pelayanan kesehatan diposyan 5 sendiri tidak bisa melayani 24 jam, dikarenakan tempat yang kuran aman dan nyaman relawan kesehatan. Dan budaya masyarakat sekitar yang masih ketinggalan seperti masih membuang sampah langsung ke sungai dan untuk wc umum masih diatas aliran air got. Kendala yang dirasakan relawan sendiri yaitu akses yang membuat Lazizmu mengirimkan 2 unit motor trail uangkap relawan Afik Adde Afriza saat sesi cerita relawan muhammadiyah DIY dicianjur.
Untuk program selanjutnya difokuskan pembagunan tempat ibadah dan air bersih, dengan mengebor beberapa titik untuk bisa menyalurkan ke beberapa tando tando air. Ungkap relawan muhammadiyah DIY. (dhel,ariff)