Keutamaan Mencium Anak
Mengambil Faedah dari Pendidikan Rasulullah ﷺ
Oleh: Tito Yuwono
Bismillahirrahmaanirrahiim. Anak merupakan anugrah sekaligus amanah. Karena anugrah, maka anak merupakan nikmah yang kehadirannya disambut dengan hamdalah. Hari ketujuh-nya disyukuri dengan penyembelihan aqiqah. Juga, anak adalah amanah yang harus dijaga dan ditarbiyah, sehingga ia tumbuh menjadi generasi yang beraqidah shahihah dan taat ibadah. Terhadap sesama, punya akhlaqul karimah.
Untuk menumbuhkan sifat kelembutan dan kasih sayang, sejak kecil anak harus mendapat kasih sayang. Salah satu tanda kasih sayang orang tua kepada anak adalah dengan sering menciumnya. Sebaliknya, orang tua yang enggan mencium anaknya, maka kasih sayangnya kurang sempurna. Sebagaimana pernah diriwayatkan seorang ysng menyampaikan kepada Rasulullah ﷺ, bahwa ia mempunya 10 anak, tapi belum pernak ada yang diciumnya.
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَبَّلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ وَعِنْدَهُ الْأَقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيمِيُّ جَالِسًا فَقَالَ الْأَقْرَعُ إِنَّ لِي عَشَرَةً مِنْ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ
Bahwasanya Abu Hurairah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin ‘Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro’ bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro’ berkata, “Aku punya 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallampun melihat kepada Al-‘Aqro’ lalu beliau berkata, “Barangsiapa yang tidak menyayangi maka ia tidak akan dirahmati/disayangi.” (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim)
Juga hadis Rasulullah:
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمٰنُ تَبَارَكَ وَتَعَالىَ اِرْحَمُوْا مَنْ فِى اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
Artinya: Orang-orang yang penyayang, akan disayangi oleh Allah yang Rahman. (maka) sayangilah semua yang di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kalian. (HR. Imam Ahmad)
Inilah keteladanan sekaligus peringatan dari Rasulullah ﷺ untuk menumbuhkan rasa penyayang.
Banyak sekali manfaat mencium anak, diantaranya adalah:
- Penguat Kebahagiaan bagi Orang Tua dan Anak
Mencium anak dan merangkulnya adalah bentuk kasih sayang. Ketika orang tua mencium anak, maka yang muncul adalah perasaan bahagia di hati. Kasih sayang yang dinyatakan akan memberikan efek menguatkan kebahagiaan. Begitu juga apa yang dirasakan pada anak. Anak akan merasa tenang dan bahagia karena mendapat kasih sayang dari oaring tuanya.
- Menumbuhkan kelembutan pada anak
Mencium anak sebagai ungkapan kasih sayang juga akan menumbuhkan kelembutan hati anak. Mencium merupakan tanda kasih sayang yang diungkapkan dengan lembut. Maka sang anakpun merasa kelembutan ini dan akan memunculkan pribadi yang lembut pada anak. Beda dengan pendidikan dengan mengutamakan kekerasan, yang kebanyakannya akan berdampak pada kerasnya sang anak atau malah sebaliknya anak menjadi orang yang minder.
- Menjadi sarana pendidikan untuk anak
Mencium dengan kasih sayang kepada anak merupakan sarana pendidikan untuk anak. Ketika dewasa anakpun akan meniru orang tuanya dalam mendidik. Karena dulu ketika kecil dia sering diberi kasih sayang maka setelah berkeluaga iapun akan memberikan kasih sayangnya kepada anak.
- Menjadi sebab turunnya rahmat Allah
Orang yang mendapatkan rahmat Allah adalah orang yang beruntung. Siapa orangnya yang tidak ingin mendapatkan kasih sayang Allah Ta’ala, Tuhan yang menciptakan serta alam ini, memberi rizki. Salah satu jalan untuk mendapatkan rahmat Allah Ta’ala adalah dengan cara menyayangi sesama, terlebih menyayangi anak. Salah satu bentuk kasih sayang adalah mencium sang anak. Maka mencium sang anak akan mendapatkan rahmat Allah Ta’ala.
Semoga kita menjadi orang tua yang amanah dalam mendidik anak serta menyayangi anak-anak kita. Sehingga bisa mendapatkan banyak keutamaan diantaranya adalah sebagai penguat kebahagiaan, menumbuhkan kelembutan pada anak, menjadi sarana pendidikan untuk anak dan menjadi sebab turunnya rahmat Allah Ta’ala. Wallahu a’lamu bishshowab.
Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta