SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Implementasikan Profil Pelajar Pancasila

SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Implementasikan Profil Pelajar Pancasila

MAGELANG, Suara Muhammadiyah – SMK Muhammadiyah 1 Borobudur mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui pendidkan karakter bela negara. Dengan melibatkan Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) berupaya membentuk pribadi siswa mempunyai mental kuat dan jiwa disiplin tinggi.

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Munif Hanafi mengungkapkan, penerapan kurikulum merdeka selain pembelajaran intrakurikuler juga melaksanakan P5. Dengan mengusung tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” pendidikan bela negara menjadi kegiatan utama. “Yakni berupa kesemaptaan dengan mengambil topik Sehat Badanku Sehat Mentalku, Berbudaya Lakuku,” terang Munif Hanafi.

Selaras dengan topik itu, tujuan dari proyek tersebut supaya peserta didik memiliki karakter nalar kritis, gotong royong, mandiri, dan kreatif. Setelah selesai peserta didik diharapkan mampu mengajukan pertanyaan dan memproses informasi. Sehingga mampu berkolaborasi dengan siapapun. “Dapat meregulasi, memahami diri, dan produktif menghasilkan karya atau tindakan yang orisinil,” tuturnya.

Koordinator Ketua P5 Achmad Khoirul Fatta mengungkapkan, kegiatan yang berlangsung pada 12-14 Desember 2022 itu menggembleng mental siswa melalui latihan fisik. Selain itu juga diimbangi dengan materi mengenai bela negara, stop bullying, dan kegiatan yang membangun etika. “Harapannya bisa membangun mental anak dengan jiwa disiplin, tanggung jawab, sportif, semangat kolaborasi, mandiri,” katanya.

Salah satu peserta Ayudya Benny Putri mengaku mendapatkan pengalaman baru. Mulai dari latihan fisik baris berbaris, tata krama, hingga pendidikan akhlak dan karakter. “Itu membuat saya introspeksi diri dan tampil lebih percaya diri,” tandasnya.

Menurutnya, yang tak kalah penting adalah mengenai praktik bullying di lingkungan sekolah. Ia juga prihatin atas banyaknya kasus bullying yang terjadi. Sebab tak sedikit anak yang mudah terbawa perasaan dan tidak kuat mental menghadapi pergaulan saat ini. Hal itu mengakibatkan anak tidak percaya diri dan jarang bergaul.

“Itu salah satu dampak buruk bullying maka dari itu hindari bullying, hidup aman damai bahagia,” ujar siswa yang duduk di bangku kelas X MPLB itu.(Arf)

Exit mobile version