YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam menyemarakkan Musyawarah Wilayah (Musywil) XIII, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Tabligh Akbar dan Anugerah Pendidikan Berkemajuan, Sabtu (24/12). Acara tersebut dilaksanakan di Gor Amongrogo Yogyakarta dengan mengambil tema “Berprestasi, Berdedikasi, dan Berkomitmen Untuk Mewujudkan Pendidikan Muhammadiyah yang Berkemajuan”.
Hadir langsung dalam acara tersebut antara lain, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof H Hilman Latief, MA., PhD, Gubernur DIY (diwakili Drs Suherman, MPd), Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Drs H Gita Danu Pranata, SE., MM, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah (diwakili Dr Kasiyarno, MHum), Ketua Majelis Dikdasmen PWM DIY, H Achmad Muhammad, MAg.
Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Dikpora, Didik Wardaya, SE., MPd, Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP., IPM., MA, Rektor UAD, Dr Muchlas Arkanuddin, MT, Rektor Aisyiyah, Warsiti, Ketua PDM se DIY, Kepala SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK Muhammadiyah se-DIY, dan beberapa perwakilan dari peserta didik.
Dalam sambutannya, Gita selaku Ketua PWM DIY mengapresiasi atas dilaksanakannya kegiatan tersebut. Menurutnya, pendidikan sebagai barometer utama dari pilar dakwah Persyarikatan Muhammadiyah. Pada saat bersamaan, Muhammadiyah lahir di Kota Yogyakarta yang menjadi jantung dari Kota Pendidikan.
“Dengan harapan, semoga sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat mengukir prestasi dan menunjukkan dedikasinya mengabdi untuk negeri. Dan para siswa dapat meraih apa yang di cita-citakan,” ujarnya.
Dirinya juga turut mengapresiasi dedikasi para guru-guru yang telah bersungguh-sungguh dalam mendidik tunas-tunas bangsa yang menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan negara. Juga tak ketinggalan mengingatkan kepada para peserta didik untuk tidak patah semangat dalam belajar agar secercah impian dan cita-cita yang diharapkan dapat teraktualisasikan.
Di samping itu, Achmad selaku Ketua Majelis Dikdasmen PWM DIY mengatakan tujuan acara tersebut sebagai rangkaian puncak dari kegiatan semarak Musywil ke XIII. Rencanya, Musywil ke XIII sendiri akan digelar pada Jumat-Minggu (17-19/1) tahun depan di Kampus UNISA Yogyakarta. Achmad menuturkan, sebelum kegiatan ini, sudah terlaksana kegiatan berupa pameran karya dan pentas seni bagi guru dan siswa Muhammadiyah se DIY pada Rabu-Jumat (14-16/11).
Pihaknya mengatakan tema yang di usung bertujuan mendorong dan menginspirasi bagi segenap guru, karyawan, dan para peserta didik untuk terus senantiasa mengukir prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Pada saat bersamaan, sebagai sarana untuk selalu berdedikasi dalam menguatkan komitmen dalam mengemban amanah luhur, yakni mencerdaskan anak bangsa, memajukan Indonesia, dan mencerahkan jagat semesta sebagai manifestasi dari pendidikan Muhammadiyah yang berkemajuan.
Dalam membacakan sambutan Gubernur DIY, Suherman mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi mengapresiasi atas dihelatnya kegiatan anugerah pendidikan berkemajuan. Menurutnya, kegiatan itu sebagai pantulan dari ucapan terima kasih bagi insan-insan pendidikan Muhammadiyah yang berprestasi. Dan memiliki visi untuk meningkatkan dan pengembangan visi untuk sekolah maupun madrasah.
“Selamat kepada para peraih anugerah pendidikan berkemajuan tahun 2022. Semoga penghargaan yang diterima dapat menjadi motivator dalam meningkatkan kinerja dan prestasi mereka dalam mengabdikan diri untuk sekolah maupun madrasah Muhammadiyah di DIY,” katanya saat membacakan sambutan Gubernur DIY.
Terpisah, Kasiyarno mewakili Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan untuk menunjang dan mengembangkan dunia pendidikan Muhammadiyah agar ke depan makin unggul dan berkemajuan. Menurutnya, peran sentral Muhammadiyah di dalam menggerakkan pendidikan telah teruji nyata dan tidak bisa diragukan lagi.
“Kita tidak bisa meragukan lagi secara kuantitas pendidikan di Muhammadiyah dari sekolah dasar sampai menengah jumlahnya juga sangat banyak, sekitat 7 ribu unit sekolah di seluruh Indonesia. Namun demikian, kita juga masih cukup prihatin karena masih banyak sekolah Muhammadiyah yang dari sisi kualitas masih perlu ditingkatkan,” paparnya.
Kasiyarno mengatakan bahwa untuk meningkatkan pendidikan yang maju dan berkualitas di era sekarang. Pertama, budaya mutu. Sekolah Muhammadiyah harus meningkatkan kualitasnya agar berkualitas dan maju, sebab itu sebagai daya tarik bagi orang tua untuk mensekolahkan putera-puterinya. Karenanya, pihaknya mengharapkan agar budaya mutu ini bisa diaplikasikan di dalam seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah, baik di DIY maupun seluruh persada Indonesia.
Kedua, kecepatan dalam merespons transformasi zaman. Menjalani kehidupan di era serba maju dan kompleks, menuntut manusia untuk cepat tanggap dalam merespons transformasi yang terjadi, utamanya transformasi teknologi dengan bermekaran perangkat teknologi super maju. Demikian pula menuntut insan-insan pendidikan untuk meresponsnya agar tidak tertinggal zaman.
“Oleh karena itu, sekolah-sekolah di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah harus di dorong untuk melakukan cepat tanggap dalam menghadapi transformasi ini, termasuk di dalamnya adalah tuntutan masyarakat dan perkembangan teknologi,” pungkasnya.
Ketiga, cost (biaya). Dalam rangka mengaktualisasikan wajah pendidikan Muhammadiyah berkemajuan, lebih-lebih terhadap dua hal sebelumnya, maka diperlukan cost. Sekolah-sekolah di Provinsi DIY dinilai belum mampu untuk mengerjar ketertinggalannya dalam merespons transformasi zaman dengan cepat. Pihaknya medorong dan memacu agar sekolah-sekolah dapat berkolaborasi dan saling membantu agar dapat mengejar ketertinggalan, sehingga di masa depan dapat tampil sebagai sekolah yang berkeunggulan dan berkemajuan. (Cris)