Zaedi Basitirrozak, Pemuda Muhammadiyah Mampu Tunjukan Sikap Negarawan
BIREUEN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh (PWPM) Musliadi, MA mengukuhkan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Bireuen, serta membuka kegiatan perkaderan Baitul Arqam Madya (BAM) dan Pelatihan Instruktur Wilayah (PIW) tahun 2022. Kegiatan ini disaksikan oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah (PM) Zaedi Basitirrozak serta segenap Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah bertempat di Aula Kampus UMMAH Bireuen.
Dalam kesempatan tersebut hadir salah satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bireuen Rizki Dasilva, Wakil Rektor UMMAH Aceh, Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Bireuen, Unsur PWPM Aceh, Nasyiatul ‘Aisyiyah, IMM, IPM serta Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH).
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh (PWPM) Musliadi, MA dalam kata sambutannya menyampaikan “ selamat dan sukses atas pengukuhan kepemimpinan PDPM Kabupaten Bireuen semoga periodesasi kepemimpinan akan terus berjalan kedepannya.”
“kami sangat berharap dengan kepemimpinan ini kita dapat menjalankan amanah dengan baik, karena itu akan diminta pertanggungjawabannya kelak nanti, ini akan menjadi tugas dan tanggung jawab kita yang semakin besar.”
Kegiatan Baitul Arqam Madya ini juga menjadi sebuah kewajiban kita semua untuk menjalankan perkaderan yang sudah tentu ini tidak boleh putus. Kita tidak menargetkan apa-apa tetapi pada prinsipnya kaderisasi itu sangat penting bagi seluruh ortom Muhammadiyah yang ada.
“Kaderisasi ini sangat penting dan harus terus kita lakukan dalam situasi apapun karena akan menjadi sebuah poin untuk menjalankan sebuah organisasi, perkaderan tersebut jelas untuk menjadi pemimpin di Muhammadiyah.
Sekali lagi selamat kepada PDPM Kabupaten Bireuen, semoga sukses dan kompak didalam menjalankan amanah ini. Kata Musliadi
Di sisi lain Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP PM) Zaedi Basitirrozak menyampaikan dalam wawancara singkatnya kepada Suara Muhammadiyah “ Spirit kepemudaan adalah
kita harus tampil di masyarakat tidak hanya sebagai objek dari pada politik, tapi. Kita harus menampilkan bagaimana pemuda Muhammadiyah berpolitik dengan baik, mampu menyampaikan pesan-pesan serta gagasan politik yang berlian sehingga bisa menumbuhkan rasa dalam konteks memperjuangkan hak-hak masyarakat.”
Pemuda Muhammadiyah berbicara politik sebagai bentuk jihat untuk mendapatkan kekuasaan yang nantinya kekuasaan itu akan didistribusikan untuk keadilan masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
Harapannya dengan momentum baitul arqam madya ini pemuda Muhammadiyah betul-betul aktif dan akan menjadikan momentum reflektif terutama dalam menyusun rangkaian program kerja kedepan sehingga mampu menunjukan kekuatannya baik secara politik, moral, budaya, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bireuen yang kondusif, moderatif sebagai mana yang menjadi tujuan kita dalam konteks mengkampanyekan sikap-sikap moderasi keberagaman dalam rangka mewujudkan pemuda Muhammadiyah yang insklusif dan pemuda negarawan. Tutup Zaedi Basitirrozak . (Agusnaidi B/Riz)