Kolaborasi ‘Aisyiyah Kaltim dalam Pelestarian Lingkungan
SAMARINDA, Suara Muhammadiyah – Kaum muda dan perempuan lintas-iman menjadi kelompok penting dalam mengarusutamaan pendekatan multi-faith untuk isu transisi energi yang berkeadilan.
Selaras dengan itu, Green Faith Indonesia mengagendakan rangkaian kegiatan pelatihan di tiga lokasi berbeda, di Kalimantan dan Sumatera dengan melibatkan kaum muda dan perempuan dari berbagai latar organisasi yang beragam.
Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi lokasi pertama penyelenggaraan Training for Youth and Women of Faith.
Bertempat di Panti Asuhan Al-Walidaturrahmah, Kompleks Muhammadiyah Kaltim, pelatihan dihelat antara tanggal 28 hingga 29 Desember 2022.
Pelatihan ini dapat terselenggara berkat dukungan dan kolaborasi bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kalimantan Timur (PWM Kaltim dan PWA Kaltim).
Pada sesi seremoni pembukaan pelatihan, KH. Suyatman, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur periode 2015-2022, mengatakan bahwa misi Green Faith sangat relevan dengan Muhammadiyah.
Menurut Suyatman, sebagaimana kerja-kerja Green Faith, Muhammadiyah juga sudah menetapkan dan mengusung misi pencerahan peradaban.
Lebih daripada itu, selama satu abad lebih Muhammadiyah sudah mengimplementasikannya dalam bidang pelayanan sosial, ekonomi dan pendidikan, serta mitigasi kebencanaan dan perhatian terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Suyatman mengapresiasi penyelenggaraan Training for Youth and Women of Faith. “Kami Muhammadiyah Kaltim sangat bangga turut serta mendukung misi keadilan iklim. Ini tercermin dalam kerjasama dan dukungan PWM Kaltim terhadap penyelenggaraan pelatihan ini,” tandasnya.
Susiyati, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Timur 2015-2022, mengatakan bahwa pelatihan ini akan menjadi rangkaian penting dalam sepak terjang Aisyiyah di bidang lingkungan hidup.
“Pelatihan ini justru bisa memperkuat kerja-kerja lingkungan di Aisyiyah. Kami menyambut gembira dan mendukung penyelenggaraan pelatihan,”ungkap Susiyati yang pada Musywil Aisyiyah Kaltim 2022 terpilih sebagai Ketua PWA Kaltim.
“Kegiatan ini juga akan jadi modal pengetahuan dan kolaborasi awal khususnya bagi Aisyiyah dalam mengkonsolidasikan kerja-kerja lingkungan hidup Aisyiyah di periode depan,”imbuhnya.
Hening Parlan, koordinator Green Faith Indonesia, menjelaskan bahwa Green Faith bekerja mengkonsolidasikan komunitas beragama di seluruh dunia untuk bersuara keadilan iklim serta penghentian deforestasi.
Pelatihan ini menurut Hening mengusung tajuk pendekatan multi-faith untuk transisi energi berkeadilan. Sebab Indonesia punya janji untuk keluar dari ketergantungan terhadap satu jenis energi yaitu energi batu bara.
“Pendekatan multi-faith ini sangat kontekstual dan relevan secara sosiologis dan politik untuk Indonesia. Karena masyarakat Indonesia dikenal begitu mengikat diri dengan isu keagamaan. Ini adalah modal sosial yang baik,”ungkap Hening.
Hening menambahkan bahwa dalam konteks kolaborasi dengan Muhammadiyah, GreenFaith dapat belajar dari kiprah organisasi keislaman yang sudah berusia satu abad ini. Terutama dalam melibatkan ajaran agama sebagai inspirasi gerakan multi-faith untuk transisi energi bersih.
“Muhammadiyah punya prinsip dakwah moderat, jalan tengah, dan wasathiyah. Nah, ini bisa kita dayagunakan sebagai modal bagi kerja-kerja GreenFaith ke depan di Indonesia,” tambah Hening.
Rini Astuty, partisipan pelatihan mengatakan bahwa pelatihan berbasis multi-faith akan sangat penting bagi komunitas beragama di Samarinda.
“Karena kita tahu, ajaran agama apa pun sangat perhatian dengan kelestarian lingkungan. Pendekatan Multi-Faith berpotensi membantu kita dalam mendayagunakan ajaran agama, kepercayaan atau keyakinan supaya berdampak secara langsung terhadap kualitas lingkungan hidup kita semua,”jelas Ketua PWNA Kaltim ini.
Pelatihan bertajuk “Pendekatan Multifaith untuk Transisi Energi yang Berkeadilan” ini dihadiri 45 partisipan dari beragam organisasi dan lembaga non-pemerintah, dari kelompok muda dan perempuan lintas-iman.
Selama dua hari para partisipan akan membahas topik politik lingkungan, HAM dan keadilan gender, iman untuk keadilan iklim dan transisi energi berkeadilan. (Hening / Iwan)