Judul : Ideologi Pendidikan Muhammadiyah dan Perubahan Sosial
Penulis : Sutarmo
Cetakan : I, November 2022
Tebal, ukuran : x + 259 hlm, 14 x 20 cm
ISBN : 978-623-5303-15-4
Setiap penyelenggara pendidikan berangkat dari seperangkat ideologi yang diyakini dan ideologi yang ingin ditanamkan. Pendidikan Muhammadiyah memadukan konsep kemajuan dan keimanan. Memadukan sains dan takwa. Mengupayakan peserta didik yang punya karakter akhlak mulia dan punya kecakapan dalam menyongsong dunia yang terus berubah.
Pendidikan Muhammadiyah, ungkap Haedar Nashir, tumbuh karena punya enam kekuatan. Pertama, ruh Islam sebagai fondasi gerakan. Kedua, misi dakwah dan tajdid. Ketiga, keikhlasan para pimpinan dan anggotanya. Keempat, sistem modern dan good governance. Kelima, adaptif terhadap perubahan. Keenam, diorientasikan untuk masyaraat luas.
Temuan buku ini menyatakan bahwa ideologi pendidikan Muhammadiyah yang berasas Islam telah membawa perubahan pada sikap individu-individu lulusan lembaga pendidikan Muhammadiyah. Pendidikan Muhammadiyah dinilai telah melahirkan manusia dengan karakter: modernis-religius, punya jiwa kolektivitas, nasionalis, kritis, demokratis, berkemajuan, dan adaptif.
Muhammadiyah telah berperan di bidang pendidikan sejak awal kelahirannya, lebih dari seabad yang lalu. Apa yang telah dihasilkan oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah? Pertanyaan tersebut tidak menjadi fokus buku ini, tetapi buku ini telah berusaha menelusuri faktor ideologi seperti apa yang telah menggerakkan pendidikan Muhammadiyah.
Ditemukan bahwa pendidikan Muhammadiyah berangkat dari seperangkat nilai-nilai yang bersumber pada: nilai Pancasila, nilai agama, dan nilai kebudayaan luhur bangsa Indonesia. Semua nilai itu telah terekam dalam seperangkat ideologi Muhammadiyah, berupa: Muqaddimah Anggaran Dasar, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Kitab Masalah Lima, Kepribadian Muhammadiyah, dan Khittah Muhammadiyah.
Pendidikan menjadi sarana penting bagi Muhammadiyah untuk mencapai tujuan Muhammadiyah. Melalui kegiatan pendidikan, Muhammadiyah melakukan perubahan sosial. Pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah mencakup pendidikan formal (lembaga pendidikan sekolah dan universitas); pendidikan nonformal (forum perkaderan seperti Baitul Arqam atau Darul Arqam); dan pendidikan informal (pendidikan dalam keluarga Muhammadiyah).
Buku ini menemukan bahwa pendidikan Muhammadiyah berimplikasi pada perubahan sikap individu, perubahan secara kelembagaan, dan perubahan dalam proses pendidikan. Diharapkan pendidikan Muhammadiyah di masa depan lebih responsif atas perubahan zaman. (Ribas)
Baca juga:
Kemajuan Pendidikan dan Teknologi Berjalan Beriringan
Transformasi Pendidikan Harus Berfokus Pada Kualitas Pembelajaran