Milad Ke-33; Dimsa Sukses Berikan Peran di Masyarakat
SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Sabtu, (24/12) Ponpes Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa) menggelar resepsi gebyar milad pondok yang ke-33 dengan mengusung tema “33 Tahun Berkhidmat, Semai Kader Ummat yang Bermartabat”. Resepsi dihadiri oleh ketua PDM Sragen, KH. Abdullah Affandi, M.Ag., KH.Mustaqim, M.Ag., dan Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag., alumni Dimsa yang sekaligus menjadi pembicara. Milad pondok yang jatuh tepat pada tanggal 25 Desember merupakan momentum bersejarah yang selalu dinanti oleh warga Ponpes Dimsa.
Diusianya yang kian senja, Dimsa telah berhasil mencetak lebih dari 2000 lulusan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ribuan alumni kini telah berkiprah dan mencatatkan diri sebagai tokoh penting di masyarakat dan persyarikatan. Berikut adalah beberapa persebaran alumni yang tengah aktif menjadi manuver di masyarakat.
- Catur Sayogo alumni 1997 di PKS Bekasi
- Daryono alumni 1998 di Nasdem Tangerang
- Andi R Wijaya di DPP Gerindra
- Dodok Sartono alumni 1994 sebagai Sekretaris PDM Sragen
- Rohmad Suprapto alumni 1994 sebagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng
- Bahtiar Dwi Kurniawan alumni 1998 di PP Muhammadiyah
- Kusnadi ihwani alumni 1989 ketua Takmir MRA
- Muthoharun jiinan alumni 1989 Dosen UMS
- Andi Miftahul Farid alumni 1997 Bapeda Kepulauan Riau
- Rohmad Kabir alumni 1994 owner dan penemu pupuk Jimy Hantu
- Dodok Sartono dan Kusnadi Ihwani owner Ayam Sako
- Agus Toto Yribuwono alumni 1997 Dokter Hewan di Sumberlawang
- Guru, dosen, ASN, dan sebagainya.
Pencapaian-pencapaian tersebut tentu tak luput dari kualitas para pendidik yang tak lagi diragukan. Dimsa memiliki puluhan pengajar berkompeten dibidangnya yang merupakan lulusan dari kampus-kampus ternama baik dalam negeri, luar negeri, hingga timur tengah. Hal tersebut mengantarkan para santri menorehkan ratusan prestasi tiap tahunnya. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 1000 prestasi mulai dari tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Saat ini Ponpes Dimsa telah melebarkan sayapnya dengan adanya sekolah berjenjang SMP yang didirikan sejak tahun 2001 dan MA pada tahun 2021.
Dimsa 33 Tahun Silam
Pada tahun 1989 berdirilah PPMS (Pondok Pesantren Muhammadiyah Sragen) yang berlokasi di Jl.Yos Sudarso No.06 Kutorejo. 8 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1997 PPMS bermigrasi ke Pringan, Karangtengah, Sragen dengan sistem kalong dengan 25-30 santri. Mulanya pondok ini bernama pondok Hajah Umi Jariyah Muhammadiyah, seiring berjalannya waktu berubah nama menjadi Pondok pesantren Darul Ihsan. Perubahan Nama Darul Ihsan dilatarbelakangi oleh seorang wakif tanah yang Bernama Ihsan Riyanto.
Tahun 2001, dengan berbagai pertimbangan pondok merintis Madrasah Tsanawiyah / MTs Darul Ihsan. Tak lama kemudian, pada 2002 MTS Darul Ihsan bertransformasi menjadi SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen, yang saat ini dikenal SMP DIMSA. Tahun 2006 Pondok mulai mendirikan SMA Darul Ihsan dengan angkatan pertama berjumlah 20 Santri. Berdirinya SMA Darul Ihsan dilatarbelakangi oleh kegelisahan santri terhadap studi lanjut. Selain itu, berdirinya SMA tersebut juga diyakini mampu membentuk kader persyarikatan yang kuat karena masih satu atap. Tahun 2014 SMA Dimsa kembali mencari jati dirinya dengan mendiskusikan gagasan Prof. Agus Purwanto yang mengonsep pendidikan sains di SMA Dimsa. Hingga akhirnya, dengan berbagai pertimbangan dan diskusi panjang dengan para pendahulu, SMA Dimsa bertransformasi menjadi SMA Trensains. Tahun 2016, SMA Trensains berpindah ke Dukuh Dawe, Sambungmacan, Sragen, hingga saat ini.
Tahun 2021, melihat para lulusan SMP Dimsa yang tidak hanya menginginkan fokus di pendidikan sains, para penggagas mulai mengaji ulang dan mencetuskan berbagai ide kreatif dan inovatifnya hingga berdirilah Madrasah Aliyah Dimsa. MA Dimsa berfokus pada pendalaman ilmu agama yang berorientasi pada ajaran timur tengah.
Berbagai prestasi telah ditorehkan, ribuan alumni telah menyebar di berbagai tempat dan berlomba-lomba dalam menebarkan kebaikan. Hingga kini, Ponpes Dimsa terus berjalan tegak, menapaki terjalnya peradaban yang semakin menantang. Dimsa terus berkiprah dalam membentuk insan yang memiliki intelektual dan berwawasan yang luas serta diimbangi dengan moral yang bermartabat. (diko)